Mohon tunggu...
Veronica Rompies
Veronica Rompies Mohon Tunggu... Wiraswasta - hobi ngomong, omongannya ditulis. haha.

Lulus tahun 1998 dari Universitas Darma Persada, Jakarta jurusan Sastra Inggris D3. Memulai bisnis furniture sejak tahun 2000 di Jepara, hingga saat ini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kartini Kecil yang Terjajah, Sebuah Fiksi yang Bukan Fiktif

17 April 2018   15:49 Diperbarui: 17 April 2018   17:48 627
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

21 April

03:45

Yanti:  "Kay, ayo cepat ditunggu di mobil kok malah ketiduran lagi... dah sarapannya ga usah dihabiskan... ayo cepat."  Yanti menarik tangan anaknya, Kayla mengikuti langkah cepat ibunya dengan mulut terisi mie instant goreng.

04:08

Mbak Salon 4: "Ini nomor antriannya, Mba, nomer 22.  Tunggu dulu ya, nanti dipanggil"

Yanti dan Kayla masuk ke dalam salon yang penuh dengan Ibu-ibu lain dan anak-anaknya.  Empat orang sibuk menyanggul rambut 4 orang anak, dan 5 orang lainnya sibuk mendandani 5 wajah-wajah kecil yang mengantuk.  Terlihat satu kursi besar kosong di pojokan, segera ia menggandeng tangan Kayla dan menyuruhnya duduk di situ, sementara ia duduk di lantai sambil bersandar pada kursi besar yang empuk itu.

05:50

Mbak Salon 4:  "Nomer dua duaaaa... nomer dua duaaa... ayo sanggulan.... nomer dua duaaa...."

Suara cempreng Mbak Salon terdengar mencolok di antara suara merdu  para malaikat yang melantunkan lagu nina bobo di kepala Yanti.  Segera ia menjawab panggilan dan membangunkan Kayla untuk segera disanggul.  

06:15

Yanti mulai mengambil foto Kayla dari berbagai posisi, saat Kayla telah di make up namun belum selesai dengan sanggulnya.  Tak lama kemudian Yanti sibuk memilih foto, mengedit, dan posting foto - foto tersebut di facebook, dengan caption yang mirip bahasa Inggris.  "May Little Kartini is have Make Up in the Salon" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun