Mohon tunggu...
Resti Sari
Resti Sari Mohon Tunggu... Perawat - tie

Penulis amatir, pengkhayal profesional

Selanjutnya

Tutup

Politik

SBY Ingatkan Jokowi Soal Poso dan Ambon

28 November 2016   14:24 Diperbarui: 28 November 2016   14:42 4852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar arif menyelesaikan persoalan dugaan penistaan agama yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Menurut SBY dalam artikelnya di RMOL, Senin (28/11/2016), yang berjudul Pulihkan Kedamaian Dan Persatuan Kita, persoalan Ahok tidak ada hubungannya dengan upaya memecah-belah persatuan NKRI. Jangan sampai hal itu didramatisasi seolah-olah umat Islam ingin merong-rong kebhinnekaan yang telah terjalin dengan baik selama ini.

Ia mengatakan, mengalirkan isu Ahok ke wilayah SARA, kebhinnekaan dan NKRI, dengan segala dramatisasinya sudah menjadi kontra produktif. Isu Ahok sesungguhnya juga bukan permasalahan minoritas vs mayoritas. Justru dalam kehidupan bangsa yang amat majemuk ini harus dijaga agar jangan sampai ada ketegangan dan konflik yang sifatnya horizontal.

SBY juga menyinggung Parade kebhinnekaan 19 November kemaren. Gerakan massa yang mengusung tema mencari keadilan mendapatkan simpati dan dukungan yang luas. Sementara itu, pemerintah memilih cara melakukan gerakan imbangan dengan tema besar menjaga kebhinnekaan dan NKRI.

Menjaga haronisasi dan toleransi umat beragama memang baik dan perlu. Sungguhpun niat pemerintah ini tentulah baik, langkah ini justru memunculkan permasalahan baru. Satu hal yang perlu diingat tak ada ancaman serius terhadap NKRI dan kebhinnekaan saat ini. Jangan diaduk-aduk dan didramatisasi sehingga situasi justru menjadi menakutkan.

Masalah yang melilit Ahok hendaknya diserahkan kepada aparat penegak hukum dan jangan diintervensi oleh pihak manapun. Biar hukum yang menentukan ia bersalah atau tidak. Jangan pula dimanipulasi dan dilebarkan ke wilayah agama, etnis dan NKRI.

Dalam tulisannya, SBY mengingatkan Jokowi dan kita semua, dulu butuh 5 tahun untuk menyelesaikan konflik komunal berbau agama, etnis dan suku di Poso, Ambon dan Maluku Utara. Pertikaian yang telah memakan ribuan korban jiwa anak bangsa dan menjadi catatan sejarah yang kelam. Jangan sampai ini terulang kembali.

Menyikapi kasus Ahok ini, pemerintah juga diharapkan tidak memanfaatkan situasi dengan menjaga konflik tetap bergulir demi mencapai maksud tertentu. Ada teori, ciptakan masalah dan bikin situasi kacau (chaos). Yang lain tak bisa atasi, kamu bisa. Kamu menang dan kekuasaan didapat. Ini berbahaya. Risiko dan korbannya bisa sangat besar. Makanya jangan bermain api.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun