Mohon tunggu...
Resti Sari
Resti Sari Mohon Tunggu... Perawat - tie

Penulis amatir, pengkhayal profesional

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Jangan Benturkan Islam dengan Pancasila!

30 Maret 2019   21:16 Diperbarui: 30 Maret 2019   21:19 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Islam dan Pancasila (ilustrasi: www.smstauhiid.com)

Persaingan dalam kontestasi demokrasi untuk mencari pemimpin negeri, berjalan kian keras. Bahkan mulai menyerempet ke hal-hal yang teramat sensitif, yakni persoalan agama. Pokok soal, karena salah satu kubu menuding kelompok pesaing memendam niat jahat, yaitu ingin mengganti ideologi bangsa, Pancasila.

Adalah Ketum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) AM Hendropriyono yang menyatakan Pilpres kali ini adalah ajang pertarungan antara ideologi khilafah dan Pancasila. Secara tidak langsung, ia menyebut kubu oposisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, merupakan pendukung ideologi khilafah.

Hal senada sebelumnya juga sempat terucap dari mulut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang mengklaim melihat ada gerakan yang mengarah pada keinginan mengganti ideologi Pancasila. Sebagai pendukung petahana, tentu saja, tudingan itu hendak ia arahkan kepada kubu oposisi.

Narasi soal ideologi ini, sebaiknya dihindari. Karena selain tuduhan itu tanpa cukup bukti, pernyataan itu hanya akan memicu perpecahan kian mendalam. Apalagi, isu ini begitu sensitif, lantaran bisa menyerempet ke dalam persoalan keagamaan. Apa ini yang diinginkan pemerintah?

Sekalipun paham khilafah ini lekat dengan Islam, namun agama mayoritas di Indonesia ini diyakini sebagai rahmat bagi seluruh alam. Selama ini pun, Islam sudah terbukti mampu berjalan beriringan dengan Pancasila. Tidak pernah terjadi tumpang tindih, apalagi benturan.

Sejumlah tokoh dari oposisi sudah berusaha mengingatkan kubu petahana ini. Salah satunya Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia juga memastikan bahwa kubu oposisi sama sekali tidak memiliki niat mengganti ideologi Pancasila.

AHY menyebut ideologi Pancasila bagi Indonesia sudah final. Dengan begitu, mewacanakan adanya paham khilafah seperti kembali membawa bangsa berjalan mundur yang membenturkan nasionalis dan agamis. Jadi, ia meminta kepada semua pihak, janganlah seolah dibenturkan antara pancasila dengan kelompok-kelompok lain, antara pancasila dengan Islam

Perda Syariah vs Pancasila

Upaya mempertentangkan ideologi negara dengan agama ini bukan kali pertama terjadi. Beberapa waktu lalu, dua partai politik pendukung petahana, PDI Perjuangan dan PSI, mencari sensasi. Keduanya menentang perda syariah karena dianggap berlawanan dengan Pancasila.

Padahal, jika ditelaah lebih jauh, sebenarnya perda syariah itu sama sekali tidak bertentangan dengan Pancasila. Bahkan, perda syariah bisa dikatakan, menguatkan dan mengokohkan eksistensi nilai-nilai Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun