Mohon tunggu...
Robby Milana
Robby Milana Mohon Tunggu... -

Pihak kelurahan mencetak KTP saya dengan nama lengkap Robby Milana. Saya benar2 cuma orang biasa aja. Orang bilang, akar rumput. Saya gemar membaca, menulis, mendengar, dikritik dan menelaah apa saja yg singgah di indera-indera tubuh saya. Tidak ada hal yg istimewa dlm diri saya, kecuali saya selalu merasa gelisah menjadi warga Indonesia yg ingin negerinya selalu dihargai negara lain karena kualitas, bukan karena "gaya"-nya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Presiden: "Saya Minta Maaf"

20 Februari 2012   13:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:25 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

*Ini hanya imajinasi, jangan dianggap serius

Kamera sudah ON, Presiden tahu itu

Maka dia mulai naik podium

Di atas podium, dia menatap para wartawan sebentar,

lalu membetulkan lengan jasnya,

mengatur mimik mukanya,

siap-siap menggerakan tangan-tangannya dng khas,

dia tarik nafas dan menghembuskannya pelan

Kemudian keluarlah pernyataannya yg sngt bersejarah:

"Kepada seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali. Rakyat yang sangat saya cinta dan saya dukung harga dirinya. Hari ini, Jumat 6 Januari 2012, saya selaku Presiden Republik Indonesia perlu meminta maaf dengan tulus kepada kalian. Saya minta maaf atas begitu banyak pembohongan publik terkait data2 kemiskinan dan kasus2 pelanggaran HAM yg dilakukan aparat di lapangan, seperti pd kasus Lapindo, TKW dihukum pancung, Cikeusik, Temanggung, Freeport, Bima, Mesuji, dll. Saya juga minta maaf karena telah begitu banyak perempuan dan anak2 yg selalu menjadi korban sbg dampak dari tindakan aparat itu."

"Jujur saya katakan bahwa kebohongan data2 tersebut bukan karena para peneliti di Indonesia, terutama yang terkait dng Badan Statistik Indonesia, bodoh atau salah. Kebohongan data2 itu memang saya yang mengatur dan memerintahkannya. Tapi saya pun ditekan utk melakukan kebohongan itu oleh sejumlah monster di belakang saya. Saya katakan ini bukan karena saya terbiasa mengkambinghitamkan pihak lain, tp karena memang begitulah faktanya."

"Rakyat Indonesia yang saya cintai,

Saya juga minta maaf karena sudah berbohong dengan janji2 yang pernah saya ucapkan waktu Pilpres, yakni janji-janji untuk memberantas korupsi. Hal itu belum saya lakukan dan sebaliknya justru saya membiarkan para koruptor memenuhi lingkungan kekuasaan dan orang-orang dekat istana, yang menyebabkan semua aktivitas pemerintahan akhirnya hanya difokuskan untuk menutupi borok sehingga secara de facto pemerintahan dijalankan oleh para mafia. Dan saya selaku Presiden sama sekali tidak berperan untuk menghancurkan kerusakan itu. Saya mungkin terlalu sibuk membuat album dan mencitrakan diri sendiri sehingga saya lupa bahwa rakyat semakin banyak yang sulit makan dan semakin tercekik oleh pangangguran."

"Saya juga sangat sadar bahwa saya tidak capable dan tidak memiliki kekuatan leadership sbg Presiden. Sy cuek aja ketika banyak anggota Dewan yang kasak kusuk jual-beli UU, korup dan saling berebut tender. Memang utk anggota Dewan itu bukan wewenang saya. Tp sbg Presiden seharusnya sy bs memberikan contoh yang bgs dan wibawa yang kuat agar para anggota Dewan yang terhormat nurut dng tingkah laku saya, bukan malah mempertontonkan kompromi-kompromi politik yang menurunkan integritas kami semua selaku pelayan rakyat."

"Saya juga minta maaf atas berbagai tayangan tidak sehat di media elektronik sehubungan dengan upaya penguasa menutup2i kebobrokan dan perampokan yang dilakukannya, sehingga rakyat disuguhi berbagai sinetron tidak bermutu dan merusak jati diri bangsa."

"Bangsa dan negara ini tampak semakin porak poranda. Pencuri sandal dijerat hukum 5 thn penjara, namun pencuri uang negara milyaran rupiah hny terjerat bui 3 bln, atau bahkan bebas. Penegakan hukum memang semakin bobrok; di waktu yang sama pendidikan jg semakin amburadul, aparat semakin arogan, departemen2 agama semakin rusak, partai2 politik semakin liar, dan lain-lain...semua karena korupsi, dan semua karena salah saya. Karena itu saya mohon maaf, maaf dan maaf."

"Melihat semua hal itu, perlu segera ada pembenahan secara komprehensif. Tp saya mohon maaf bahwa saya blm bisa melakukannya. Sy msh fokus utk mengurusi pemilu 2014. Sampai saat ini PD blm memiliki kader yg kompeten utk menggantikan posisi saya. Harap maklum ya. Dan permohonan maaf saya yang terkahir adalah.....maaf saya ga bisa mundur dari jabatan ini meski saya tahu bahwa saya sangat tidak capable menjadi Presiden."

Sambil melipat kertas dan mengantonginya ke saku jas, Presiden turun podium

mata kamera mengikuti

Presiden berkali-kali melambaikan tangan ke sana ke mari

Lalu dia menghilang di balik tembok istana

dan kamera...

off.

http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150579813776804

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun