Mohon tunggu...
Reska SitiNurhaliza
Reska SitiNurhaliza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Love Myself and happy do anything what I loved

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Self Diagnose

20 September 2022   16:15 Diperbarui: 20 September 2022   16:29 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Nama: Reska Siti Nurhaliza
NIM: 202210230311416

Self Diagnose

Kondisi pandemi COVID-19 telah mengubah pola interaksi serta aktivitas masyarakat di Indonesia. Pandemi juga menimbulkan berbagai permasalahan di bidang sosial, pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, pandemi juga berdampak pada kesehatan mental. Berkaitan dengan kesehatan mental, aktivitas mendiagnosa diri sendiri dalam mengalami gangguan kesehatan mental selama pandemi COVID-19 banyak terjadi, dalam psikologi fenomena ini seringkali disebut self-diagnose. selama pandemi COVID-19 banyak anak muda yang mengaku mengalami gangguan kesehatan mental di media sosial, padahal hal tersebut hanya hasil dari self diagnose.
Menurut White dan Horvitz (2009) self diagnose adalah upaya memutuskan bahwa diri sedang mengidap suatu penyakit berdasarkan informasi yang diketahui. Berbagai alasan individu akhirnya melakukan self diagnose. Self diagnose seringkali dilakukan karena rasa penasaran dengan gejala yang sedang dialami yang kemudian dibandingkan dengan referensi yang dimiliki.

Gangguan kesehatan mental rentan terjadi pada usia remaja hingga dewasa awal. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan terhadap 393 responden berusia 16-24 tahun, diketahui sebanyak 95% responden mengalami kecemasan, 88% responden mengalami gejala depresi dan 96% responden kurang memahami cara untuk mengatasi stres yang dialami . Pada usia remaja, seorang individu mengalami banyak perubahan baik fisik, sosial ataupun emosional. Apabila perubahan tersebut tidak terkontrol dengan baik, maka dapat menimbulkan masalah pada kesehatan mental remaja

Dalam hal tersebut perlu kita semua ketahui bahwa peran pendampingan orang tua sangat lah penting di masa-masa pandemi seperti ini. Pada usia pertumbuhan terutama usia remaja hingga dewasa, mereka cenderung lebih nyaman untuk menetapkan pilihan mereka sendiri dibandingkan untuk terbuka menerima pendapat orang tua maupun mendengarkan pendapat dari orang terdekat mereka. Dalam artian bukan merupakan sesuatu hal yang salah jika kebanyakan dari mereka memilih untuk melakukan hal tersebut, akan tetapi jauh lebih baik jika pendampingan tersebut dilakukan.

Kebanyakan orang yang melakukan self diagnose ialah mereka yang kurang mandapatkan informasi yang minim mengenai pentingnya peran para ahli dibidang kesehatan mental seperti psikiater maupun psikolog. Ditambah lagi dengan stigma negatif yang beredar dimasyarakat bahwa orang yang datang untuk menemui psikolog hanyalah mereka yang mempunyai gangguan kesehatan jiwa yang parah. Untuk penyakit fisik yang lebih terlihat dan orang-orang sudah percaya akan dokter mungkin dampaknya tidak terlalu besar.

Dengan maraknya fenomena ini yang terjadi dilingkungan masyarakat khususnya bagi para remaja diharapkan adanya upaya yang serius serta terfokuskan pada inti masalah serta adanya solusi yang efektif sehingga dapat tercegahnya hal-hal yang tidak diinginkan kedepannya dan juga agar para remaja dapat membangun dan menata masa depan dengan baik secara mental yang akan berguna dalam memajukan bangsa dan negara menuju negara maju yang memiliki generasi dengan kondisi mental yang stabil dan sehat melalui dukungan dari berbagai aspek serta unsur masyarakat untuk menyongsong generasi muda. Sehingga terciptanya generasi muda terutama para remaja yang sadar akan pentingnya mental yang sehat dan kuat untuk masa depan khususnya untuk diri sendiri agar siap menghadapi segala macam bentuk permasalahan yang akan datang kedepannya.

Daftar Pustaka
Imas Maskanah (2022). Fenomena Self-Diagnosis di Era Pandemi COVID-19 dan Dampaknya
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jops/article/download/17467/7185
terhadap Kesehatan Mental. Journal of Psychological Students. Vol.1(1). Hal 1-10. DOI: 10.15575/jops.v1i1.17467
http://repository.untar.ac.id/16045/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun