Broken home atau keluarga yang tak utuh adalah kondisi dimana keluarga mengalami perpecahan atau adanya kesenjangan dalam rumah tangga, mulai dari permasalahan keselingkihan, kekerasan dalam rumah tangga, atau bahkan faktor ekonomi. Hingga terjadilah perceraian dalam rumah tangga, dengan kondisi ini anak  kehilangan cinta dan kasih sayang kedua orang tuanya sampai mengakibatkan trauma psikologi dalam diri sang anak. Beberapa hal yang akan dirasakan oleh anak penerita  Broken Home.
1. Kehilangan
Anak broken home akan sangat paham apa itu kehilangan, sedihnya kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya, kehilangan keharmonisan dalam keluarganya.Â
Jika bagi orang lain, kehilangan pacar merupakan sesuatu hal yang sangat menyedihkan tapi bagi anak Broken Home itu hal yang masih bisa kita  cari dimana kita masih bisa menemukan seseorang yang lebih baik. Dan hal yang anak Broken Home rasakan itu lebih berat dari pada ditinggal seorang pacar.
2. Kesedihan
Ibaratnya mereka adalah kesedihan sebenarnya. Anak Broken Home benar-benar mengerti, bahkan sedih yang dialami orang lain. Â Anak Broken Home harus melalui masa dimana mereka berada dititik kesedihan yang sangat mendalam yaitu harus kehilangan salah satu orang tuanya. Dan berada dimana dia harus memilih salah satu dari orang tua, yang mana itu merupakan pilihan yang sangat berat dan tidak semua orang bisa menghadapi apa yang di hadapi anak Broken Home.
4. Merasa sebagai sebab perpisahan
Anak Broken Home juga merasa bahwa dirinyalah yang sebagai sebab perpisahan oedua orang tuanya. Namun, saya fikir ini bukan alasan yang rasional bahwa kalian yang menjsdisebab perpecahan kedua orang tua.
Terlepas dari itu semua, kalian merupakan anugrah yang telah Allah ciptakan. Hilangnya keutuhan keluarga bukanlah alasan untuk menghambat masa depan. Tapi jadikanlah motivasi hidup yang lebih baik dan buktikan bahwa kalian bisa tampa orang tua. Tanamkan dalam diri kalian kalau kalian adalah yang terbaik.