Mohon tunggu...
WAHYUNI SU
WAHYUNI SU Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku, jurnalis web, penerjemah ('translator'), editor ... masih terus belajar tentang segala sesuatu

'... memegang teguh disiplin lahir dan batin,percaya pada diri sendiri, dan mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan'

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Saat Rivalitas Adik-Kakak Berlanjut Sampai Dewasa

8 April 2021   18:27 Diperbarui: 8 April 2021   18:36 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sikap pilih kasih orangtua merupakan salah satu faktor persaingan negatif antar saudara kandung (dok. A Conscious Rethink/ed.WS)

Sebuah penelitian tentang interaksi antar saudara kandung menunjukkan bahwa sekitar 60% orang dewasa melaporkan memiliki hubungan dekat dengan saudara lelaki dan perempuan mereka serta ikatan antar saudara perempuan sekandung relatif lebih akrab, namun cukup banyak orang yang tidak merasakan hal tersebut (PsychCentral, 11 Juli 2017).

Hasil penelitian Jill J Suitor, Megan Gilligan, Kaitlin Johnson, dan Karl Pillener yang dirilis dalam jurnal The Gerontologist Vol.54(4/2013) menyebutkan bahwa persaingan antar saudara sekandung (siblings rivalry) yang terbawa sampai mereka dewasa terutama disebabkan oleh adanya pola pengasuhan berorientasi pada favoritisme yang dilakukan secara terbuka dan konsisten.

Jill dan kawan-kawan, sebagaimana dirilis PsychCentral, menyatakan bahwa sikap pilih kasih dari orangtua (terutama ibu) dan kecenderungan untuk selalu membanding-bandingkan anak satu dengan yang lain telah mendorong terjadinya perundungan serta kebiasaan mencari kambing hitam dalam interaksi antar anak-anak kandungnya. Lantas bagaimana memutus siklus persaingan yang tidak sehat itu ?

Konsultan senior Suzanne Degges-White, PhD, cara paling efektif untuk memutus siklus persaingan tanpa henti adalah dengan mengatur ulang sistem keluarga dimana salah satu anggota keluarga didorong untuk mengubah perilakunya. Ketika pola lama terganggu oleh perubahan fungsi(perilaku anggota keluarga) yang sudah dikenal, maka diharapkan seluruh sistem (keluarga) akan merespon dengan merubah diri membangun pola baru yang lebih baik (Psychology Today, 30 September 2016).

Berikut ada 6 saran yang direkomendasikan Suzanne bagi mereka yang ingin mengatur-ulang sistem keluarga untuk kebaikan bersama.

1. Ingatlah bahwa anda dan saudara anda masing-masing memiliki pola hubungan yang berbeda dengan orangtua; tidak hanya itu, orangtua adalah orang yang berbeda ketika anda masing-masing memasuki konstelasi keluarga.

2. Saudara kandung yang selalu ingin membuat anda menjadi pesaing bahkan di masa dewasa, jelas memiliki repertoar strategi hubungan yang terbatas. Sadarilah bahwa sedikit merubah pola dalam interaksi anda mungkin bisa membantu mengeluarkan mereka dari kebiasaan kompetitif yang terbangun saat kanak-kanak.

3. Akui bahwa persaingan mungkin didorong oleh perasaan tidak aman masa kanak-kanak dan. Beberapa saudara kandung akan terus memicu persaingan seperti itu hingga dewasa. Jika ini terjadi dalam keluarga anda, pertahankan komunikasi agar terus berlanjut dan jangan biarkan diri anda menjadi antagonis. Kalau materi perdebatan tidak terlalu prinsipil, mengalahlah untuk memenangkan kedamaian dalam keluarga. .

4. Jika saudara kandung keukeuh tidak bisa melupakan masa lalu, mungkin anda harus mengalokasikan waktu dan stamina untuk berdiskusi langsung dari hati ke hati dengannya. Anda ingin membagikan perspektif tentang bagaimana anda merasa rendah diri terhadap saudara kandung yang sedang pesat kemajuan hidupnya.

5. Seringkali dikatakan bahwa kedewasaan berpotensi mengubah persaingan di masa kanak-kanak menjadi rasa iri. Jika saudara anda  iri dengan apa yang telah anda capai, itu menunjukkan banyak hal tentang harga diri dan rasa pencapaiannya. Jika kakak/adik mencoba merendahkan pencapaian anda, mungkin anda bisa mencoba meredakan ketegangan secara konstruktif dengan mengakui bahwa keberhasilan anda belum bisa menandingi semua pencapaiannya.

6. Jika semua usaha gagal, batasi waktu kebersamaan dengan saudara kandung yang suka bersaing dan biarkan komentar mereka melayang keluar melewati kedua kuping saat harus berdekatan dengannya. Cara terbaik untuk mengakhiri perselisihan tak jelas itu adalah memastikan diriuntuk tidak terlibat di dalamnya sejak awal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun