Mohon tunggu...
WAHYUNI SU
WAHYUNI SU Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku, jurnalis web, penerjemah ('translator'), editor ... masih terus belajar tentang segala sesuatu

'... memegang teguh disiplin lahir dan batin,percaya pada diri sendiri, dan mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan'

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vaksin Covid-19 Terbatas, Satu Vial Terpaksa Dibagi Tujuh Orang

12 Maret 2021   10:07 Diperbarui: 12 Maret 2021   10:27 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketersediaan vaksin COVID-19 yang masih rendah membuat para petugas kesehatan harus cerdas bertindak (doc. International Airport Review/ed.WSu)

"Dua perawat yang mendapat giliran bertugas mengekstrak dosis dan masing-masing dari kami tidak mengalami kesulitan mendapatkan tujuh dosis dari setiap vial (botol kaca kecil wadah larutan obat) untuk memvaksinasi semua orang." Papar Kim Eun-suk, spesialis terapi intravena yang mendapat tugas untuk mengekstraksi dosis vaksin COVID- 19 buatan Pfizer dari satu vial yang resminya hanya boleh digunakan untuk enam orang (CNA Asia, 10 maret 2021).

Di beberapa rumah sakit Korea Selatan (Korsel), para perawat yang ditunjuk menggunakan jarum suntik yang dirancang khusus untuk memeras dosis ekstra dari sisa vaksin di dalam setiap vial agar bisa menjangkau lebih banyak orang di tengah sangat terbatasnya kuota vaksin. Praktik tersebut, yang intinya memanfaatkan sisa vaksin dalam vial setelah diberikan pada enam orang,  telah menimbulkan perdebatan tentang keamanan medis dan masalah komersial dari produsen yang memberlakukan perhitungan harga berdasarkan dosis.

Sementara itu para petugas kesehatan di Pusat Medis Nasional Seoul, sebagaimana dirilis CNA Asia,  mengatakan bahwa proses ekstraksi vaksin ini sebenarnya adalah proses yang aman dan mudah sehingga negara-negara yang kini tengah berjuang untuk memperoleh vaksin bagi warganya dapat melakukan hal itu juga agar dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan cepat.

Kim menuturkan bahwa hanya butuh waktu sekitar lima menit untuk mengekstrak dosis menggunakan jarum suntik jenis 'low dead space'  yang memang dirancang untuk meminimalkan volume sisa. Satu hal terpenting, menurut Kim, adalah masalah sterilisasi yang diyakininya pasti sudah sangat dipahami oleh setiap perawat.

Sedangkan terkait dengan kepentingan perusahaan produsen vaksin; Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan bahwa mereka sepenuhnya menyerahkan keputusan pada perusahaan penyedia apakah akan tetap mempertahankan dosis semula atau tidak. Namun institusi tersebut tidak akan menjadikannya sebagai standar baru atau wajib karena dikuatirkan jadi beban tambahan bagi para petugas kesehatan di lapangan.

Ketua Pusat Medis Nasional Seoul Chung Ki-hyun mengatakan bahwa kontrak dengan produsen yang menjual berdasarkan dosis, seyogyanya tidak boleh menjadi penghalang bagi petugas layanan kesehatan untuk menggunakan dosis yang tersisa selama mereka bisa menyelamatkan nyawa seseorang (CNA Asia, 10 Maret 2021).

Pendapat para ahli terbelah tentang keputusan untuk mengekstrak dosis ekstra ini karena mengumpulkan sisa vaksin dari beberapa botol dapat menyebabkan kontaminasi. Asosiasi Medis Korea, dalam pernyataan yang sempat dilihat Reuters, menyarankan anggotanya untuk membuang dosis yang tersisa di dalam vial sebagai bentuk kehati-hatian terkait hal tersebut.

Pada hari Selasa (9/3) lalu Pusat Medis Nasional, sebagaimana dirilis CNA Asia, telah berhasil memvaksinasi 629 orang dengan menggunakan proses ektraksi sisa pada 90 vial vaksin Pfizer yang dikembangkan bersama mitra Jermannya BioNTech. Sementara itu bila mereka tetap terpaku pada dosis enam orang per vial, maka mereka hanya akan mampu melakukan vaksinasi pada 540 orang saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun