Mohon tunggu...
WAHYUNI SU
WAHYUNI SU Mohon Tunggu... Penulis - Penulis buku, jurnalis web, penerjemah ('translator'), editor ... masih terus belajar tentang segala sesuatu

'... memegang teguh disiplin lahir dan batin,percaya pada diri sendiri, dan mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi maupun golongan'

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jasa Pusdikif TNI AD dalam Sejarah Menwa Unpad

7 Oktober 2017   13:43 Diperbarui: 7 Oktober 2017   14:48 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bang Norman di ruang kerjanya (dok Wahyuni Susilowati)

IN MEMORIAM (1) : Marsekal Madya Dr Norman T Lubis, SpM (K) ***

Limabelas menit sebelum jam bertemu yang ditetapkan, saya sudah nongkrong di ruang tunggu pasien sebuah klinik mata modern di kawasan jalan Sumatra,Bandung. Senin (3/9/2012), saya diminta mengantarkan buku 'Resimen Kampus' pada salah seorang alumni yang profilnya ditampilkan di bab terakhir buku tersebut. Pak Heri, resepsionis setengah baya yang mengatur giliran para pasien masuk ke ruang praktek, meminta saya menunggu sampai pasien terakhir selesai menjalani pemeriksaan.

Dua jam kemudian barulah saya dipersilahkan masuk. Modern,steril, rapi, dan asri begitulah kesan pertama saat kita memasuki ruang praktek Dr Norman T Lubis, SpM (K). Ini adalah pertemuan kedua saya dengan anggota Kompi A/ Yon II Unpad tersebut dan luar biasanya, Bang Norman kali ini terlihat jauh lebih segar dibanding saat saya menjumpainya di Lanud Husein Sastranegara setahun yang lalu.

Bang Norman juga merupakan purnawirawan TNI Angkatan Udara dengan pangkat terakhir sebagai Marsekal Madya (Marsma) dan, yeah, beliau adalah seorang pilot yang handal. Saya mencicipi kepiawaian beliau dalam urusan perpilotan ini saat menemani beliau mengangkasa dalam sebuah pesawat sayap rendah bermesin tunggal dengan kapasitas tiga penumpang tipe AS-202 Bravo. Itu adalah jenis pesawat tua dengan mesin lansia yang butuh pilot berkemampuan spesial agar bisa terbang dengan 'aman'.

'Ada satu hal yang saya ingin tambahkan...' ujar Bang Norman sambil membuka buku 'Resimen Kampus' yang saya serahkan (tambahkan? Berarti sebenarnya Bang Norman sudah membaca bukunya,ya ?),'Di halaman 22, tentang sejarah lahirnya Kompi A itu saya ingin dicantumkan nama seseorang yang juga berjasa dalam membidani lahirnya Yon II.'

Lantas beliau pun bercerita bahwa rencana diklatsarmil Menwa bagi para mahasiswa Fakultas Kedokteran Unpad selalu tertunda-tunda tanpa alasan yang jelas hingga agenda perkuliahan mereka yang sangat padat pun jadi acak-acakan karena ketidakpastian itu,'Pernah seminggu menjelang ujian tuh diumumkan bakal ada diklatsar namun saat kami sudah bersiap-siap, ada pengumuman susulan sehari sebelum ujian kalau latihan batal dan dekan menyuruh kami ikut ujian saja... kacau,kan?' Bang Norman tersenyum.

Akhirnya Bang Norman pun mengemukakan ketidaknyamanan itu pada salah seorang sahabat yang sudah seperti saudara baginya, yakni Kol (Inf) Teuku Hamzah yang saat itu menjabat Wadan Pusenif, yang langsung merespon dengan menginstruksikan pada jajarannya untuk membentuk tim guna melatih para mahasiswa kedokteran dan, begitulah, bulan Agustus 1964 digelar pendidikan kader gelombang pertama Kompi A yang diikuti oleh 50 orang mahasiswa FK-Unpad pun. Mereka mendapatkan bimbingan dari sebuah tim pelatih yang dibentuk oleh Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) TNI AD Bandung.

'Semuanya gratis berkat jasa dari Pak Teuku Hamzah, selanjutnya beliau juga sempat menjadi Pangdam di Aceh dan pangkat terakhirnya Mayor Jendral,'tutur Bang Norman seraya menambahkan bahwa sosok yang berjasa dalam pembentukan cikal-bakal Yon II Unpad itu kini telah tiada.

Silaturahmi yang juga bagian fungsi operasional Staf Teritorial memang terbukti ampuh sebagai solusi permasalahan dan pembuka jalan untuk memulai sesuatu yang luar biasa. Sungguh keteladanan yang luar biasa, Senior ... #ppm (Wahyuni Susilowati/Resimen Kampus)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun