Mohon tunggu...
Resifa NurlailySoim
Resifa NurlailySoim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Mahasiswi Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Polemik Kesesatan Pikiran: Hoaks dan Ujaran Kebencian melalui Jejak Digital

22 April 2021   12:52 Diperbarui: 22 April 2021   13:07 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo Source: tandaseru.id

Ujaran kebencian sering dilakukan seorang baik individu ataupun grup eksklusif serta pengguna gadget melalui media umum yang sering menimbulkan polemik serta pertarungan di kalangan warga. di zaman internet ini, rakyat secara bebas bisa memberikan pendapat atau opininya, baik melalui lisan, media cetak, maupun media elektronika atau online. tetapi, hal yang perlu diingat bahwa kebebasan berpendapat bila tidak berbudaya serta beretika akan membawa konsekuensi aturan bagi pelakunya, buat itu rakyat harus berhati-hati. Selanjutnya terdapat hal lain yang jua tidak kalah pentingnya buat di waspadai yaitu penyampaian opini yang menimbulkan dampak ketidak nyamanan bagi pihak lain. seringkali hal tadi dikenal sebagai ujaran kebencian, yaitu tindakan komunikasi yang dilakukan oleh suatu individu atau kelompok pada bentuk provokasi, hasutan ataupun hinaan pada individu atau kelompok yang lain.

Selanjutnya berbicara mengenai Jumlah pengguna internet asal tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan, hal tersebut jua menaikkan peningkatan penyebaran Hoax. Tujuan berasal penghasil dan penyebar Hoax artinya menggiring opini masyarakat dan lalu membentuk persepsi yg keliru terhadap suatu berita yang sebenarnya. Hoax ialah berita yg direkayasa buat menutupi berita sebenarnya, menggunakan kata lain Hoax diartikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta memakai berita yang meyakinkan tetapi tak dapat diverifikasi kebenarannya, dapat pula diartikan menjadi tindakan mengabutkan berita yang sebenarnya, menggunakan cara membanjiri suatu media dengan pesan yang salah supaya bisa menutupi berita yang benar.

mengenai masalah hoax dan ujaran kebencian sendiri, setidaknya ada 134 perkara yang terjadi di tahun 2015. masalah ini semakin hari semakin meningkat sehingga perlu diatasi dengan langkah yang tepat (Herawati, 2016 : 151). yg mengkhawatirkan lagi, 50 % asal wabah hoax yang menyebar luas di sosial media membahas topik tentang sosial politik serta isu SARA(Herawati, 2016 : 145). Masih ditambah lagi dengan adanya aneka macam pihak yang memang sengaja memanfaatkan aneka macam isu yang tidak sahih buat kepentingannya menggunakan tujuan memecah belah (Pranoto, 2018 : 30). tidak hanya dalam kehidupan masyarakat baik individu juga kelompok, fenomena ini semakin usang pula akan menjadi ancaman bagi kehidupan bangsa Indonesia.

dengan kemajuan berita waktu ini, maka isu hoax serta tindakan ujaran kebencian menjadi kian praktis dilakukan. Media cetak maupun online tentu turut andil dalam penyebarannya, termasuk pula media sosial yg semakin hari kian pesat penggunaannya. kenyataan ini sebagai begitu memprihatinkan, khususnya di Indonesia mengingat presentasenya yang cukup tinggi (Mualana, 2017: 210). Apalagi Bila mengingat dampaknya yang begitu luas, baik bagi individu juga kelompok yang menjadi korban.

Presiden joko widodo sendiri menyatakan bahwa hoax ialah bagian dari era keterbukaan yg wajib dihadapi. Presiden meminta semua pihak menghentikan penyebaran hoax dan fitnah yg dapat memecah bangsa, terutama yang beredar melalui media sosial (Widodo, 2017). sementara Menteri ketua Bidang Politik, aturan, serta Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto mengatakan masyarakat akan dirugikan dengan banyaknya persebaran informasi yg tak kentara, di antaranya, dengan adanya keraguan terhadap segala gosip yang diterima, masyarakat menjadi bingung. Kebingungan masyarakat ini dapat dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab buat menanamkan kebencian sehingga berpeluang terjadi perpecahan serta permusuhan (Tarigan, 2017).

Ujaran kebencian serta hoax merujuk di teori logical fallacy.

Apa itu logical fallacy ?

Logical Fallacy atau kesalahan logika artinya suatu pemikiran yang tidak sinkron dengan logika dan termasuk pada kategori salah berpikir. Orang yang menyampaikan pernyataan yang mengandung logical fallacy bisa disebut menjadi orang yang pemikirannya tersesat atau beliau sedang menyesatkan orang lain buat tujuan eksklusif. Suatu pernyataan yang mengandung logical fallacy akan menyebabkan kesalahan berpikir buat termin-tahap selanjutnya. Logical fallacies bukanlah kesalahan tulis atau yg acapkali dikenal menggunakan sebutan typo. Kesesatan logical fallacy terletak di kesalahan pada berpikirnya itu sendiri yang bertentangan dengan nalar.

Logical fallacy pula bukan suatu ambiguitas kalimat dimana hal itu kadang ialah keterbatasan asal sebuah bahasa atau sebab semata perbedaan pikiran dalam merangkai kalimat yang dilakukan oleh seorang. Logical fallacy memang artinya suatu kesalahan berpikir yg harus diluruskan karena memang artinya bentuk kesesatan dalam berpikir. Berpikir logis serta membebaskan diri asal logical fallacies termasuk galat satu bentuk asal menempuh jalan hidup yang lurus. Keterbebasan berasal logical fallacy artinya syarat mutlak pada menciptakan ilmu pengetahuan. pada kacamata kepercayaan , khususnya agama Islam, logical fallacy adalah hal yang diharamkan. Logical fallacy lah yg mengakibatkan terjadinya tahayul (keyakinan yang mengada-terdapat) dan khurafat (berita yang tak sesuai dengan kebenaran alias hoax). dalam dunia science (ilmu eksak), logical fallacy merupakan keliru satu parameter yg membedakan antara science serta non-science.

Pada beberapa keadaan tertentu, logical fallacy pula berguna buat menarik gosip-berita yang sekiranya dibutuhkan dengan cara yang tidak langsung. Logical fallacy juga bisa dipergunakan buat membelokkan pemikiran seseorang supaya menunjuk pada apa yang sesuai menggunakan yang kita inginkan. dalam kepentingan eksklusif, suatu fallacy dapat mengandung manfaat seperti untuk terapi, motivasi, atau penenangan diri. Suatu fallacy jua bisa menjadi wahana yang efektif buat berkomunikasi dengan orang lain. tetapi karena sifatnya yang ialah sebuah kekeliruan berpikir, maka untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan penegakan aturan, logical fallacy dihentikan keras untuk dipergunakan.

Singkatnya, logical fallacy dapat kita artikan menjadi kesalahan pada penalaran yang menghasilkan argumen seseorang sebagai tidak valid. tidak hanya pada jagat internet, terutama media umum, kita pula kerap memberikan atau menemukan berbagai argumen pada dunia konkret, baik wacana persoalan politik, pendidikan, hingga dilema-masalah kecil seperti argumen tentang penampilan seorang. Memang memberikan argumen ialah bagian berasal hak asasi insan, namun bagaimana Bila argumen yg diberikan ternyata merupakan sebuah logical fallacy yg berpotensi membuat orang lain sakit hati atau menyebabkan akibat negatif lainnya? karena itu, engkau sebagai orang yg senang argumennya didengar, harus tahu konsep logical fallacy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun