Mohon tunggu...
Resi Aji Mada
Resi Aji Mada Mohon Tunggu... Lainnya - Tulisan pribadi

Pernah menjalani pendidikan bidang studi Administrasi Negara di perguruan tinggi negeri di kota Surakarta. Pemerhati isu-isu sosial, politik, dan pemerintahan.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Hujatan Mengubur Kritikan

9 Februari 2021   16:00 Diperbarui: 15 Februari 2021   07:10 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Freepik/kues1)

Isu politik dan pemerintahan menjadi salah satu isu yang seringkali menarik perhatian cukup besar di kalangan masyarakat (selain isu video syur selebritis ternama tentunya hehehe). Mungkin karena urusan politik dan pemerintahan mempengaruhi hajat hidup masyarakat.

Setiap kebijakan yang dilahirkan dan diperkenalkan oleh pemerintah tak pernah lepas dari respon pro kontra oleh pengamat maupun masyarakat itu sendiri.

Memang ketika merujuk kepada media mainstream atau media massa resmi, yang bisa ditemui terkait ulasan kebijakan pemerintah berasal dari pendapat-pendapat pengamat berpengalaman maupun dari tokoh-tokoh politik besar.

Tetapi ketika kita membuka media sosial yang jangkauannya jauh lebih luas, kita bisa menemukan banyak sekali komentar atau respon masyarakat terkait sebuah kebijakan.

Masyarakat dengan sangat mudah bisa berkomentar terkait hal satu dan yang lainnya dikarenakan kebebasan yang diberikan oleh penyedia layanan media sosial.

Tak seperti media mainstream (terlebih media cetak) yang memiliki keterbatasan baik secara durasi maupun panjang kalimat terkait cetakan, maka hampir tak ada batasan dalam media sosial (kecuali yang sengaja dibatasi).

Mau sebanyak apapun komentar yang masuk di media sosial dengan mudahnya ditampung dan ditampilkan kepada publik, setiap individu memiliki hak yang sama mendapat kebebasan di media sosial.

Kebebasan yang disediakan di media sosial ternyata tak hanya menjadi kelebihan dari media sosial tetapi sekaligus menjadi kekurangan.

Jika setiap pendapat yang diterbitkan di media mainstream sudah melalui seleksi dan biasanya berasal dari sumber-sumber yang jelas menguasai kompetensi di bidangnya masing-masing, maka berbeda dengan media sosial yang semua bentuk pendapat bisa masuk.

Akibatnya, dari orang yang paling paham sampai orang yang paling sok tahu dan yang paling ngawur pun bisa masuk. Setiap orang seolah merasa bebas dan memang mendapat kebebasan melontarkan komentar maupun informasi apapun yang bahkan tanpa memikirkan dampak yang mengikuti dibelakangnya.

Informasi yang tak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya dengan mudahnya berseliweran, begitu juga komentar yang bisa jadi menyakiti atau memfitnah seseorang. Komentar macam inilah yang kemudian kita tahu sebagai hujatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun