Pandemi Covid-19 telah melanda dunia, termasuk Negara tercinta kita ini yaitu Indonesia. Perjuangan Indonesia melawan Covid-19 pernah menerapkan kebijakan karantina wilayah (lockdown) hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang bersifat lokal sesuai tingkat keparahan di wilayah provinsi, kabupaten, atau kota. Itu bertujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Covid-19.
Selama masa pandemi ini, perekonomian Indonesia mengalami pelambatan. Â Untuk itu, Pemerintah berupaya menerapkan kebijakan Normal Baru agar pandemi ini tidak menimbulkan dampak krisis yang berkepanjangan.
Perekonomian Desa masih lebih tangguh dalam menghadapi pandemi Covid-19 dibandingkan perkotaan . Hal itu dilihat dari paparan virus korona di pedesaan yang jumlahnya sedikit. Mengingat karena suasana desa masih banyak alam terbuka dan udara yang masih sejuk dan interaksipun belum sepadat di Kota. Â
Ekonomi Desa lebih banyak bergerak disektor pertanian jadi Pada saat pandemi, sektor komoditas pangan mengalami peningkatan baik dari konsumsi masyarakat maupun program bantuan pemerintah.Â
Keadaan new normal ini menjadi suatu pendorong menuju peradaban baru di desa seperti perubahan sikap, perilaku, dan budaya. Kondisi new normal dapat menjadi basis sosial budaya untuk pertumbuhan ekonomi desa lebih tinggi.
Pada 2020, pemerintah memberi program bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Bantuan ini diberikan dalam bentuk tunai, sembako, hingga pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). program bantuan yang masih berlanjut di 2021 yaitu : kartu prakerja, Subsidi Listrik, BLT UMKM, PKH, Program sembako, dan Bantuan sosial Tunai.
Dengan adanya program bantuan dari Pemerintah, masyarakat merasa terbantu maka dari itu perekonomian warga desa tidak terlalu mengalami penurunan dikarenakan usaha yang mereka jalani sebelumnya terbantu dengan dana dana yang di berikan pemerintah.
Â
