Dari masa ke masa perubahan kian menjadi, dalam hal ini tentunya dari segi ekonomi pasar atau yang sering dikenal dengan  harga pasar (kebutuhan pokok) kian hari harga kebutuhan pokok di pasar kian naik seiring berjalannya waktu ke waktu, terlebih saat mendekati peringatan hari besar keagamaan nasional seperti Lebaran Idul Fitri, Natal, Imlek dan hari besar lainnya kenaikan bisa terjadi hampir dua kali lipat dari harga standard di hari-hari biasa.
Sedangkan barang juga susah untuk didapat sehingga harus berebut waktu untuk cepat-cepat membeli kebutuhan tersebut, hingga banyak terjadinya kecurangan dan pemanfaatan oleh oknum tertentu yang ingin mendapat hasil lebih banyak, dengan menimbun atau merekayasa harga yang tidak sesuai dengan aturan pasar atau harga eceran tertinggi. Entah upaya apa yang harus dilakukan jika semua kebijakan pemerintah dari masa ke masa tetap saja tidak dapat menstabilkan harga kebutuhan pokok pasar tentunya kembali lagi pada kita selaku masyarakat untuk peran serta dalam membantu pemerintah untuk menstabilkan harga barang kebutuhan pokok.
Peran utama dipegang oleh pemerintah selaku pengatur serta pengendali Harga Eceran Tertinggi wilayah yang harus serentak serta mengena dan merata keseluruh daerah pelosok tanah air sehingga tidak ada pelanggaran pedagang dalam menaikan harga melebihi harga eceran tertinggi di wilayah tersebut. Dengan cara operasi pasar yang dilakukan secara merata dan berkelanjutan di pasar besar atau pasar tradisional, tidak hanya di pasar-pasar kota besar atau tertentu saja yang sudah sering terjadi.
Peran kedua ditentukan oleh pedagang dimana peran pedagang juga sangat besar ikut serta dalam menstabilkan harga sesuai yang sudah ditentukan harga eceran tertinggi wilayah oleh pemerintah, tidak berusaha untuk meraup untung sebanyak-banyaknya dalam memanfaatkan  waktu-waktu tertentu seperti mendekati peringatan hari keagamaan nasional yang sering terjadi dengan menimbun barang dagangannya agar menyesuaikan harga eceran tertinggi pada waktu tertentu bahkan melebihi harga eceran tertinggi wilayah tersebut, jadi dibutuhkan kestabilan harga barang kebutuhan pokok tersebut oleh pedagang dalam melakukan proses transaksi jual beli yang didasari dengan acuan harga eceran tertinggi wilayah.
Peran ketiga dilakukan oleh masyarakat pada umumnya (pembeli pada khususnya), kita juga dituntut harus menjadi pembeli yang cerdas dan sadar akan apa yang harus dibeli, disesuaikan dengan kebutuhan hidup yang akan kita lakukan. terkandang konsumen juga tidak selalu menjadi konsumen yang baik dengan membeli barang yang tidak sesuai kebutuhan atau lebih dari porsinya dengan beralasan untuk cadangan sebelum harga barang naik dan lain-lain.
Kekurangan barang pokok diwilayah tertentu dan berdampak kenaikan harga barang sebelum pemerintah menerbitkan aturan harga eceran tertinggi yang disebabkan kelangkaan barang dan kebutuhan masyarakat yang tinggi sehingga menekan kenaikan harga barang kebutuhan pokok itu sendiri.
Pada umumnya jika semua pihak bersinergi dan melakukan hal sesuai dengan Tupoksinya (Tugas pokok dan fungsi), kenaikan harga barang mendekati peringatan hari keagamaan nasional ataupun hari-hari biasa tidak akan ada kenaikan diluar kemampuan ekonomi rakyat yang seperti sekarang banyak dikeluhkan, Pemerintah harus Sadar dengan kondisi masyarakatnyasehingga tidak ada kesenjangan ekonomi, Infrastruktur memang penting namun ada yang lebih penting yaitu perekonomian rakyat, bagaimana jika infrastruktur maju namun hanya masyarakat menengah keatas yang dapat menikmatinya? Yang notabennya berprosentase sedikit daripada masyarakat menengah kebawah yang hampir semua penjuru negeri tersebar luas. Keseimbangandalam mengatur, kesadarandalam melihat, kestabilandalam beroperasi dan berkelanjutandalam bertindak, semua peran harus selalu diperhatikan dalam menekan angka kenaikan harga barang pokok yang ada dinegeri ini. Terimakasih
