Mohon tunggu...
renanda agung kharisma putri
renanda agung kharisma putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah mahasiswa semester 1 jurusan PKK yang memiliki hobi menari, membaca novel, dan mengarang cerita. saya merupakan pribadi yang introvert yang mudah tertarik dengan hal hal baru

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mengapa Harus Si Dingin Itu?

29 November 2022   22:23 Diperbarui: 29 November 2022   22:50 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pagi hari yang berkabut ditengah hutan berdiri mansion megah seluas kurang lebih 5 hektar seorang ayah bertanya kepada putri semata wayangnya perihal upacara sacral yang disebut pernikahan.

"Mau sampai kapan sayang kau belum menemukan Mate mu? Ayah sudah tak sabar melihatmu melangsungkan pernikahan" pinta seorang lelaki paruh baya

"Ayah, aku masih ingin membantu ayah mengurus pack dan mengamankan Leigon kita" rengek putri semata wayang dari Alpha senior di negeri Wolverine ini

"Apakah kau tidak percaya bahwa ayahmu ini masih sebagai Alpha terkuat di negeri ini, nak?" Tanyanya

"Baiklah, apa ayah akan menunjukkan hal itu lagi?" Sahutnya sambil menyeringai remeh

"Kau meremehkan ayah, nak" balasnya seraya menyeringai

Orang yang kusebut ayah itu mengambil posisi membungkuk dengan bertumpu pada kedua lututnya dan kedua telapak tangannya sejajar dengan tanah. Ya, ayahku hendak berubah menjadi wolf, tetapi bentuk wolf ayah berbeda dengan yang lain karena beliau adalah Alpha kami. Tubuhnya mulai membesar menyerupai serigala Arktik, pakaian yang ia kenakan mulai robek, bulu lebat kini dengan cepat tumbuh dan memadati tubuh ayahku, kini beliau sudah dalam wujud wolf-nya yang berbulu coklat keemasan dengan sedikit warna hitam di punggung, kepala, dan ekornya. Yang membuatnya berbeda adalah ukurannya saat menjadi wolf 6x lebih besar dari pada wolf pada umumnya yang hanya berukuran 4 atau 5 kali dari serigala normal.

Beliau menoleh kearahku, moncongnya menunjukkan seakan-akan ia sedang menyeringai kepadaku. Ia mengangkat kedua kaki depannya dan menghentakkan keduanya secara bersamaan. Tanah mulai retak dan terbelah menjadi dua sejauh 2 km, itu belum seperempat kekuatan ayah menjadi Alpha

"Sudah selesai ayah? Sekarang giliranku" ucapku

Aku bersiap mengambil posisi seperti ayah tadi yang hendak berubah menjadi wolf. Aku adalah anak semata wayang ayahku, jadi tak heran seluruh kekuatan Alpha-nya menurun padaku, bahkan ukuran kami ketika menjadi wolf hampir sama, yang membedakan hanya warna buluku yang putih ditambah dengan beberapa corak hitam.

Aku melolong panjang hingga terdengar kaca kaca mansion yang pecah semburat kemana mana. Usai pembuktian kekuatan, kami kembali ke wujud kami semula dan masuk ke mansion.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun