Mohon tunggu...
ali refki
ali refki Mohon Tunggu... -

pemimpi yang belum (juga) beranjak dari tempat tidur

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gubernur Provinsi Banyumas-an: Dra. Hj. Rustriningsih, M.Si

23 April 2013   09:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:45 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Jawa Tengah segera digelar pada Hari Minggu Tanggal 26 Mei 2013, serentak di 35 kab/kota. KPUD Jawa Tengah telah mengundi nomor urut peserta Pilgub ini, yaitu :

1. Hadi Prabowo - Don Murdono (PKS, PKB, Gerindra, PPP, Hanura & PKNU)

2. Bibit Waluyo - Sudijono Sastroatmodjo (Demokrat, Golkar & PAN)

3. Ganjar Pranowo - Heru Sudjatmoko (PDI P)

Yang menarik dari hingar-bingar politik di Jawa Tengah ini adalah sebelum penetapan peserta Pilgub oleh KPUD. Di sini tarik-menarik kepentingan sangat terasa, terutama penetapan pasangan oleh partai politik maupun gabungan partai politik sebagai 'kendaraan' pengusung. Sampai tengat waktu yang ditetapkan KPUD saat pendaftaran calon pasangan peserta Pilgub, Parpol menunjukkan posisi tawar yang tinggi. Dan kitapun terperangah saat PDIP mendaftarkan pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko sebagai calon peserta Pilgub Jateng 2013 ini, kemana nama Rustriningsih, Wakil Gubernur Jateng saat ini yang merupakan kader terbaik PDIP di Jateng.

Dra. Hj. Rustriningsih, M.Si, begitu nama lengkap ibu dari 4 orang anak ini, telah mengabdi di PDIP selama 27 tahun. Kinerjanya pun sungguh berkilau saat memimpin Kabupaten Kebumen, sehingga menjabat selama 2 periode berturut. Kelahiran Kebumen 3 Juli 1967 ini saat Pilbug Jateng 2008 lalu dipasangkan dengan Bibit Waluyo - pensiunan TNI - sebagai Wakil Gubernur, dan terbukti dengan dengan hanya 1 putaran pasangan ini melenggang mulus menjadi pemenang. Kitapun semua tahu bahwa Jawa Tengah adalah basis utama PDIP dan Rustriningsih inilah faktor utama kesolidan suara PDIP saat itu. Pendek kata, berpasangan dengan siapapun, Rustriningsih tetap jadi pemenang. Kondisi ini seperti Pilkada Solo, dimana F.X. Hadi Rudyatmo sebagai magnet pemilih Solo saat itu, karena sebagai Ketua DPC PDIP Solo, beda sama Joko Widodo yang hanya sebagai pengusaha menengah, namanya pun tidak sepopuler sekarang.

Sampai saat ini kita tidak tahu apa dasar DPP PDIP menetapkan pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko, berhembus kabar bahwa Rustriningsih sudah tidak disukai lagi oleh Sang Ketua Umum, atau bisa jadi Sang Ketua Umum mendapat informasi yang salah tentang sosok Rustriningsih ini, hanya Ibu Ketua yang tahu.

Dahulu saat kolonial masih bercokol di bumi pertiwi, ada karesidenan di Jawa Tengah yang mengakomodir subsuku 'ngapak', yaitu Karesidenan Banyumas yang meliputi Kab. Banyumas, Kab. Cilacap, Kab. Purbalingga dan Kab. Banjarnegara. Saat ini yang 'mewakili' subsuku 'ngapak' bertambah, yaitu Kab. Purwokerto, Kab. Brebes, Kab.Tegal, Kab.Pemalang, Kab.Kebumen, Kab.Tegal, Kota Tegal, Kab.Pekalongan dan Kota Pekalongan, total ada 12 Kab/Kota atau 34% dari jumlah Kab/Kota di Jawa Tengah. Jika masyarakat 'ngapak' ini memilih mendirikan provinsi sendiri, niscaya keinginan itu akan cepat terealisasi karena memiliki kriteria yang telah memenuhi syarat terbentuknya Daerah Otonomi Baru. Jika terbentuk, namanya adalah Provinsi Banyumas. Dan yang paling pas menjadi orang nomer satu di provinsi baru itu adalah : Dra. Hj. Rustriningsih, M.Si. Beliau lah sebenar-benarnya Gubernur pilihan rakyat.

Itulah tesis saya....., mohon dikoreksi jika ada kesalahan.

Wassalam....Aman Jawa Tengah...Aman Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun