Mohon tunggu...
Rephy Ekawatie
Rephy Ekawatie Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil/Penulis

Contact: rephy.ekawatie@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Sayangi Uang di Hari Kasih Sayang...

14 Februari 2022   08:00 Diperbarui: 14 Februari 2022   08:05 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi1/Pexels.com/ Alexander Mils 

Hari kasih sayang yang sering digaung-gaungkan sebagai hari valentine menjadi hari spesial yang mendapat tempatnya sendiri di bulan Februari. Mengintip ulasan terkait hari kasih sayang di Wikipedia, valentine's day pada tanggal 14 Februari merupakan hari dimana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di dunia Barat. Hari ini kemudian diasosiasikan dengan para pecinta yang saling bertukar notisi-notisi dalam bentuk 'valentines'. Notisi-notisi 'valentines' inilah yang berkembang dari zaman ke zaman sebagai "gift" alias pemberian para pecinta kepada kekasihnya. Evoluasi 'gift' yang semula hanya berupa kartu ucapan pada abad 19 berangsur-angsur berubah seiring dengan perkembangan zaman. Pada saat ini, di tanggal 14 Februari kita seringkali melihat para pecinta menghadiahi pasangannya dengan barang-barang yang tidak sekedar hanya 'kartu ucapan', namun juga paket makan malam romantis di Restoran mewah, bucket bunga mawar yang jumlah mawarnya sejumlah kenangan indah yang dilalui bersama, balon warna warni yang diterbangkan dengan tulisan-tulisan cinta, sampai memberi kejutan kolam coklat aneka rasa yang menggambarkan betapa sang pencinta memuja kekasihnya. Pertanyaannya, apa semua pengeluaran tersebut worth it?.   

Lirik lagu Jambrut tiba-tiba terngiang-ngiang di kepala "Maaf bukannya pelit, atau ga mau ngemodal dikit...yang pasti aku beri padamu, doa setulus hati...selamat valentine!" satu kata terakhir merupakan kata plesetan dari lirik aslinya, tapi inti dari pesan yang disampaikan sama, yaitu ketulusan, rasa cinta dan kasih sayang tidak selalu harus dimanifestasikan dengan benda. Tapi jika ada yang berkomentar "kita juga perlu merasakan hal yang kongkret dan bisa dinikmati secara nyata agar memiliki kesan menyenangkan di hari yang kita anggap spesial". Respon atas komentar tersebut "setuju!". Komentar itu juga benar adanya...sama sekali tidak salah. Benda kongkret merupakan tools untuk berkomunikasi. Menyampaikan perasaan, isi hati, hasrat, dan niat dari 'penggunanya', dalam hal ini para pecinta yang hendak memuja kekasihnya. But, wait...mabuk boleh, tapi buru-buru sadar, cuy!. Hidup bukan hanya cuma satu hari aja, masih ada 14 hari lainnya di bulan Februari, dan 320 hari selanjutnya dalam setahun yang mesti kamu lewati juga. Menyayangi kekasih di hari kasih sayang itu penting...tapi, menyayangi uang agar tidak dihambur-hamburkan tanpa pertimbangan yang matang, sepertinya perlu strategi juga. Lagi-lagi, 'uang' berperan sebagai 'pelumas' untuk mencapai goal yang kita harapkan di hari kasih sayang. Mau rayakan valentine's day dengan budget aman terkendali, buat yang pengen...mari hop, rapat merapat.

Pastikan hal essensial apa yang ingin diwujudkan di hari valentine

Hal pertama yang dilakukan adalah memastikan apa yang ingin kita wujudkan/sampaikan kepada pasangan, kekasih, pujaan hati kita di hari istimewa tersebut. Apakah rasa terima kasih karena telah menemani kita saat senang dan susah, rasa ingin memiliki, rasa cinta menggebu, atau rasa lain yang kita ingin pasangan kita mengetahuinya. Inti dari tahap ini, memastikan dengan baik 'pesan' seperti apa yang ingin kita sampaikan, dan respon seperti apa yang kita harapkan.

Ilustrasi2/www.jurnal.id
Ilustrasi2/www.jurnal.id

Anggarkan berapa biaya yang dikeluarkan untuk mewujudkan apa yang telah dibayangkan

Nah, ini dia yang penting. Perasaan jangan sampai menjebol pertahanan logika pengelolaan keuangan pribadi. Jangan sampai gara-gara perasaan yang membuncah sampai ke ubun-ubun, penghasilan sebulan langsung habis dalam satu hari. Sehari jadi raja, berhari-hari kemudian jadi gembel...kan sedih juga jadinya. Menggutip tulisan sebelumnya "Tips Kekinian untuk Merencanakan Keuangan Pribadi", melakukan penyusunan strategi untuk mengatur uang menjadi hal yang penting. Belajar dari Wendy De La Rosa dalam bukunya "Ingin Berhemat? Lakukan Ini...", membuat komitmen mengikat di awal dan mengambil manfaat waktu transisi merupakan trik psikologi sederhana yang dapat dilakukan dalam penyusunan strategi pengaturan uang. Membuat strategi pengaturan uang di awal bulan dan dibarengi dengan komitmen yang mengikat, menghindari kita dari 'kekhilafan' yang mungkin datang. Khilaf karena 'hawa' efouria valentine's day yang sarat akan berbagai diskon, dan dorongan mengeluarkan uang lagi...lagi...dan lagi. Mengatur strategi di awal bulan/jauh-jauh hari merupakan bagian dari trik psikologi, dimana pemanfaatan masa transisi (awal bulan) merupakan saat dimana 'kewarasan' kita dalam mengelola keuangan masih terjaga. Momen tersebut efektif dimanfaatkan untuk merubah perilaku finansial. Misal: pada awal Februari, kita sudah melakukan strategi penganggaran dengan alokasi dana untuk perayaan valentine 10% persen dari penghasilan sebesar 5 juta. Pada saat penetapan alokasi dana 10% untuk perayaan valentine, kita harus telah benar-benar menyadari bahwa akan ada pos lain yang nilai alokasinya akan berkurang. Pengurangan pos-pos lain untuk pengalihan alokasi kepada perayaan valetine harus benar-benar  dipertimbangkan. Jangan sampai, strategi alokasi tersebut berakibat negatif kepada diri kita sendiri. Misal, karena alokasi bantuan kepada keluarga/orang tua yang seharusnya kita siapkan 10 % dari penghasilan tiba-tiba kita alihkan ke perayaan valentine, trus orang tua jadi marah atau mengomel kepada kita. Atau 10% aokasi tersebut diambil dari keperluan sehari-hari rumah tangga yang penting, misalnya. Akibatnya, 14 hari setelah valentine, listrik padam karena pulsa listrik tidak terbeli, atau whatsapp no respon karena kehabisan kouta tapi ga bisa beli. Penyusunan strategi alokasi dalam menganggarkan pos-pos biaya, termasuk biaya perayaan valentine dari mana 'ceperan' alokasinya, sangat penting dilakukan. Prinsip cermat, teliti, dan rasional menjadi poin-poin penting untuk tetap diingat.

Ilustrasi3/eventkampus.com
Ilustrasi3/eventkampus.com

Pertimbangkan opsi-opsi dengan membandingkan mana yang lebih efisien dan efektif

Apabila strategi penganggaran dah oke, nih...dan tau kan berapa anggaran buat valentine'an di bulan Februari...hal lain yang perlu dilakukan adalah menimbang opsi-opsi. Apaan, tuu...?. Menimbang opsi-opsi maksudnya, mau ngapain aja dengan budget sekian dan maunya kita ngapaiin...nyampeein apa ke pasangan kita nih di valentine. Mau kasih kesan yang gimana nih di valentine tahun ini, setelah sekian kali valentine di abad ini. Misal: kita punya budget 500 rebu, pengennya kita di hari valentine makan malam berdua, romantis, intim, dan bisa cerita terbuka satu dengan yang lain bak di tipi-tipi. Udah, setting aja makan malam berdua romantis di rumah, atau di halaman, atau di kebon sekalian dengan menu makan malam menyesuaikan budget...bikin suasananya se-romantis mungkin. Masang obor dari bambu, misalnya. Putar musiknya Edd Sheeran dari hape yang dikasih loudspeaker, juga bisa. Kalo efisien lagi, ajak pasangan masak bersama. Menu yag akan terhidang juga jadi lebih banyak, dan kedekatan emosional juga bisa terjalin. Atau, nonton berdua dengan pasangan. Jika nonton di bioskop dengan budget 500 rebu cuma bisa beli dua tiket, beberapa cemilan dan dua gelas pepsi. Kenapa tidak mencoba nonton film berdua di rumah saja. Bangun suasana menyenangkan dan romantis. Cemilan disiapkan kalo perlu dengan makan malamnya sekalian. Lebih hemat, lebih dekat, dan yang pastinya lebih terjaga kesehatan karena tidak harus keluar dan bertemu dengan banyak orang di masa Pandemi COVID-19 yang masih belum sepenuhnya pulih. Kalo kamu merasa, telah ni tulisan keluar pas valentine...ya, dicoba aja langkah-langkahnya di valentine tahun depan. Pokok'e...selamat merayakan Valentine, ya gaes...tapi, jangan lupa sayangi uang di hari kasih sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun