Mohon tunggu...
Rephy Ekawatie
Rephy Ekawatie Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Negeri Sipil/Penulis

Contact: rephy.ekawatie@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Berapa sih Saya Harus Berhutang, Biar Dapur Tetap Ngebul?

19 Januari 2022   23:45 Diperbarui: 19 Januari 2022   23:51 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-berfikir: hellosehat.com

Mungkin tidak jarang kita mendengar keluhan dari orang-orang disekitar kita yang bergumam atau curhat gaji sebulah habis untuk kredit panci, kredit hape, kredit motor, kredit mobil, kredit rumah, ruko dan sebagainya. Keluhan-keluhan itu seperti dengungan lebah...lembut, tapi kalo terus menerus ya, jadinya bising dan mengganggu juga. 

Apalagi jika ujung-ujungnya, si pencerita mengajukan permohonan utang dengan muka melas. Permohonan utang yang tidak tahu kapan hari, bulan, dan tahunnya akan dikembalikan lagi kepada kita dengan alasan setumpuk masalah financial yang mereka hadapi.

Masalah utang lebih dari pendapatan...sudah jadi kisah klasik dalam pengelolaan keuangan pribadi. Tapi lucunya, kisah klasik ini terus saja berulang pada kehidupan orang-orang lintas generasi. Mungkin kalo dikumpulkan, ada ribuan cerita terkait dengan akibat yang ditanggung dari hutang yang lebih dari pendapatan. 

Ada cerita kesuksesan dalam membangun bisnis karena utang yang dikelola untuk kebutuhan produktif. Adapula cerita sedih karena terjerat utang yang dikelola untuk memenuhi kebutuhan konsumtif. Gali lobang, tutup lobang dan berujung zonk karena harus bersembungi karena ditagih penagih hutang, dan para rentenir.

Hal mendasar yang menjadi penyebab munculnya timbunan utang adalah 'nafsu alias keinginan' yang tidak lebih besar dari pendapatan. Nafsu ingin memiliki barang namun belum memiliki sumberdaya yang cukup. Nafsu itu juga yang kemudian mendorong orang untuk 'berutang' demi memenuhi apa yang menjadi 'keinginannya'.  

Ilustrasi-utang: www.suara.com
Ilustrasi-utang: www.suara.com

Warning...berapa proporsi umum untuk utang

Pertanyaan "berapa idealnya saya boleh memiliki utang, agar kehidupan saya tetap berjalan dengan baik?" merupakan pertanyaan awal yang harus dijawab sebelum seseorang memutuskan untuk berutang.

Mengutip artikel ZAP Finance, besaran cicilan atau utang apapun yang diambil tidak boleh melampaui 30% dari Pendapatan. Pendapat yang serupa dikemukakan dalam artikel cermati.com. Angka 30% merupakan proporsi yang dianggap paling pas agar beban keuangan tidak berkembang menjadi masalah dalam Keuangan Pribadi. 

Rasio Keuangan yang Ideal sesuai Artikel pada Harian Nasional menyisakan 2/3 dari penghasilan bulanan untuk pemenuhan hidup bulanan secara wajar. Batasan tersebut sejalan dengan Strategi Alokasi Penghasilan 50-30-10-10. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun