[caption id="attachment_323580" align="aligncenter" width="400" caption="sumber: attayaya.net"][/caption]
Kompas.com - Sebuah perilaku yang tak lazim ditunjukkan seekor anak singa yang menuntun penjaga hutan ke bangkai induknya.
Penjaga hutan melihat anak singa itu sembunyi di semak-semak, mengikutinya dan menemukan bangkai induk singa itu disebuah bukit. Sampai penjaga kembali bersama polisi dan pejabat suaka untuk mengangkut bangkai itu, anak singa itu tetap menjaga bangkai induknya.
"Sabtu (9/8) siang, itu saya berpatroli di daerah Tulsi-Shyam di suaka itu, ketika saya melihat seekor anak singa bersembunyi di semak-semak," kata polisi hutan Rana Mori kepada wartawan.
Rana Mori mengatakan, seharusnya anak singa sekecil mereka selalu didampingi induknya. "Dia harusnya tak sendirian, makanya saya mencari induknya."ucapnya.
"Saya kuntit anak singa itu, yang menuntun saya ke bangkai induknya yang terbaring di sebuah bukit. Induk singa itu bernama Rupa (Si Cantik). Dia kelihatan seakan sedang tidur. Herannya, singa itu tak juga bergerak, lalu saya mencolek-coleknya dengan kayu. Barulah saya tahu bahwa dia sudah mati," kata Mori.
Kemudian ia meminta bantuan polisi dan petugas hutan guna mengangkut bangkainya. Anak singa itu masih duduk disana, ketika mereka kembali.
"Induk singa berusia sekitar 11 tahun itu mengalami patah tulang iga, luka dalam, dan mati kehabisan darah karena berkelahi dengan binatang lain, kemungkinan besar sekawanan banteng."ungkap Anshuman Sharma, pejabat lembaga pelestarian hutan di Gir, India.
Menurutnya lagi, perilaku anak singa itu tergolong "langka" dan "sangat tak biasa", sesuatu yang tak pernah dilihatnya selama bertahun-tahun mengamati singa.
Kini, anak singa yang malang itu berada dalam pemantauan para petugas suaka. "nampaknya induk singa tersebut, seekor singa penyendiri, yang hidup dan berburu sendirian. Namun sekarang, kami yakin anaknya akan bergabung dengan kelompok singa lain, atau dirawat oleh singa betina lain," tutur Sharma lagi.