Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Multikulturalisme Pangan dan Xenophobia Kuliner

18 Januari 2023   07:55 Diperbarui: 18 Januari 2023   12:50 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : Indonesia Kaya Sumber gambar : Indonesiakaya.com

Kacamata budaya memotret negara Indonesia adalah negeri yang terkenal dengan bangsa yang multikultural (kbbi : bersifat keberagaman budaya), multikultural sendiri mengarah pada kemajemukan atau hal-hal majemuk yang menunjukkan adanya keberagaman dalam bahasa, budaya, agama, keyakinan, dan etnis. Dan hal ini menjadikan bangsa Indonesia memiliki kompleksitas toleransi dalam berbagai hal, termasuk pangan, makanan, dan kuliner. 

Multikulturalisme

Asal muasal multikulturalisme terkonfirmasi dari dokumentasi tulisannya John Murray Gibbon, seorang penulis dan promotor kebudayaan Skotlandia dan Kanada. Gibbon adalah lulusan Abeerdeen, Oxford dan Gottingen. Gibbon sering mengadakan festival rakyat dan kerajinan tangan, selain itu Gibbon banyak menulis terutama novel dan cerita rakyat. 

Karya Gibbon berdampak besar pada penciptaan budaya bilingual, multikultural, dan nasional. Melansir dari www.trailridevacations.com, karya Gibbon yang berpengaruh pada multikulturalisme adalah Canadian Mosaic : The Making of a Nothern Nation terbitan tahun 1938. 

Buku karyanya Gibbon ini singkatnya adalah isi pikiran Gibbon tentang cara berpikir yang baru bagi seorang imigran yang akan membentuk kebijakan imigrasi Kanada pada abad ke-20. Mosaik Kanada merepresentasikan kelompok budaya yang mempertahankan identitas yang berbeda dan bisa berkontribusi pada bangsa secara keseluruhan. 

Mosaik Kanada inilah yang menjadi gagasan budaya pembentuk bangsa dimana hal ini diadopsi oleh sosiolog Kanada pada akhirnya, Sosiolog tersebut adalah John Porter yang mengeksplorasi multikulturalismenya Gibbon dan menulisnya pada kajian analisis mosaik vertikal dengan kekuatan kelas sosial di Kanada dan pada akhirnya berfungsi sebagai kebijakan multikulturalisme Kanada pada tahun 1970-an dimana pada saat itu Kanada terkenal dengan sebutan Negara yang memiliki Mosaik Budaya (Cultural Mosaic) yang mendefiniskan Kanada dalam keberagaman budaya atau Canadian Multiculturalism. 

Sumber: npg.org.uk
Sumber: npg.org.uk

Sumber: english.viu.ca
Sumber: english.viu.ca

Multikulturalisme Pangan di Indonesia 

Indonesia memiliki corak budaya yang begitu banyak hingga tidak bisa diseragamkan, karena keistimewaan Indonesia terletak pada banyaknya pulau-pulau, sungai-sungai, bahkan segala bentuk ekosistem ada di Indonesia yang dimana inilah kekuatan ketahanan negara yaitu betapa beragamnya Sumber Daya Alam jika dikelola dengan baik dan bijak. 

Sebagai contoh termudah adalah Jakarta sebagai Ibukota Negara sebelum dipindahkan jika itu benar terjadi, di Jakarta sendiri jenis komoditas pangan sudah beragam hampir semua daerah memasok kebutuhan ke Jakarta karena untuk mendapatkan kenaikan harga yang sesuai, semua berkumpul di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun