Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Catatan Inovatif dari 7th UNWTO Forum Pariwisata Gastronomi Dunia untuk Para Pegiat Gastronomi

4 Januari 2023   10:55 Diperbarui: 4 Januari 2023   11:36 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nara, Jepang terpilih menjadi tuan rumah forum pariwisata gastronomi yang ke-7 pada tahun 2022. Setelah sebelumnya forum ini memilih tuan rumah : San Sebastian - Spanyol, Lima - Peru, Bangkok - Thailand, Flanders - Belgia dengan pertimbangan kekentalan budaya dan makanan yang disajikan memiliki filosofi bermakna bagi perkembangan pariwisata global. 

Bagaimana dengan Negara Indonesia ? Terpantau hanya menjadi pembicara tamu saja dan peserta.Belum terlihat seperti ada diplomasi darurat tentang komoditas pangan atau lintas budaya yang ditawarkan untuk di dunia. 

Perwakilan Indonesia pada forum sebelumnya masih sebatas menyampaikan romantisasi megahnya megabiodiversitas dari hutan tropis, banyaknya resep masakan nusantara, dan betapa kayanya potensi pangan air yang segar dan keutamaan serta keistimewaan tempe, namun lupa bahwa pemberitaan empirik yang berpengaruh pada pasar komoditas kedelai tidak disampaikan bahwa impor kedelai masih 90% (bisnis.com) untuk kebutuhan Indonesia yang dipenuhi dari negara Amerika Serikat, Kanada, dan Argentina.

Sedangkan kata gastronomi sendiri secara singkat mendefinisikan "makanan dan budaya" dimana setiap negara, daerah kabupaten dan kota, bahkan setingkat individu bisa mendefinisikan gastronominya sendiri. 

Jadi, menyoal tentang bukti megabiodiversitas, selebrasi budaya, dan komoditas unggulan Indonesia dalam gastronomi harusnya punya kekuatan pada identitas dan ideologi yang menyisipkan kata "kedaulatan atas komoditas dan ekosistem budidayanya", karena dalam identitas ada kebanggaan kepemilikan dimana komoditas ini ditanam oleh orang Indonesia, diolah oleh orang Indonesia, dinikmati oleh orang Indonesia dan diatur sampah dan limbahnya oleh orang Indonesia dan ditanam di tanah negara Indonesia. 

Rasanya jika komoditasnya masih impor, sebagian orang Indonesia masih belum bangga secara totalitas. Karena ideologinya campursari (mengolah dan cerita budayanya lokal, tapi bahan bakunya sebagian besar impor). Memang betul untuk tempe ada cerita sejarah budaya yang adiluhung, namun faktanya generasi sekarang menikmati produk tempe dari kedelai impor. Itu sudah jauh dari kata lokal. Lokal itu kan berasal dari daerah asalnya/negaranya. 

Daripada memikirkan terlampau jauh tentang kedaulatan, ideologi, identitas gastronomi Indonesia yang masih prematur dalam membuat konsep gastronominya sendiri, beberapa catatan inovatif dari tuan rumah penyelenggara 7th UNWTO World Forum on Gastronomy Tourism akan menambah gagasan untuk para pelaku gastronomi, khususnya Indonesia dari lintas generasi.

Diawali dari sambutan Qu Donggu yaitu Direktur umum Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), menyampaikan pesan gastronomi di forum tahun 2022 ini untuk menyoroti : 

Implikasi limbah makanan terhadap aspek : Ekonomi, Sosial dan Lingkungan. 

Karena kekuatan makanan dapat menciptakan perubahan kecil dan kontribusi makanan pada kegiatan lokal akan berdampak bagi lingkungan dan manusia. Diharapkan seluruh lapisan masyarakat sudah memiliki perubahan dan menciptakan perubahan atas persoalan pangan dan budaya, dimana jika dilakukan selebrasi harus dipikirkan pula dampak bagi lingkungannya karena ada makhluk lain yang hidup yang berkontribusi menjaga bumi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun