Mohon tunggu...
Repa Kustipia
Repa Kustipia Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Gastronomist (Gastronome)

Membahas Gastronomi di @gastrotourism_academy Berhenti Menjadi Ahli Gizi (Nutritionist Registered) di tahun 2021. Bertransformasi Menjadi Antropolog Pangan dan Mengisi Materi Antropologi Pangan di Youtube : Center for Study Indonesian Food Anthropology Selengkapnya kunjungi tautan : https://linktr.ee/repakustipia

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Gastronomi, Kulinologi dan Migrasi Kuliner Masyarakat Sunda

28 Mei 2022   11:01 Diperbarui: 29 Mei 2022   17:22 3163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masyarakat Sunda di Jawa Barat tidak hanya tersebar pada wilayah kota/kabupaten: Bandung, Bekasi, Banjar, Bogor, Ciamis, Cianjur, Cirebon, Depok, Garut, Indramayu, Karawang, Kuningan, Majalengka, Pangandaran, Purwakarta, Subang, Sukabumi, Sumedang, Tasikmalaya. Namun Suku Sunda Baduy semenjak tahun 2000 masuk ke wilayah Provinsi Banten, Hal ini tercantum pada UU No.23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten. 

Gastronomi masyarakat orang sunda secara dasar jika merujuk pada definisi filsuf makanan prancis B.Savarin secara singkat menjelaskan bahwa Gastronomi adalah "how to eat" (bagaimana cara makan/mengonsumsi).

Sedangkan kulinologi jika mengutip definisi Jeff Cousminer seorang Techno Culinary Firmanich yang dipublikasikan pada Majalah Desain Produk Makanan Kulinologi merangkum "how to cook" (bagaimana cara mengolah). 

Dari definisi ini, masyarakat Sunda dan gastronominya terpengaruh oleh kebudayaan, dimana kebudayaan ini menurut Bapak Antropologi Indonesia (Koentjaraningrat) memiliki 7 unsur diantaranya: 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

1. Sistem Religi/Upacara Keagamaan

Sebagai contoh fenomena budaya yang berhubungan dengan sistem religi/upacara keagamaan di Banjar dan Ciamis,Jawa Barat ada tradisi "Ngikis", di mana tradisi ini adalah tradisi dan kebiasaan masyarakat sunda Banjar dan Ciamis untuk membersihkan benda-benda pusaka, tempatnya di Karangkamulyan (tempat ini memiliki situs Ciung Wanara yang berhubungan dengan kerajaan Galuh). 

Tradisi ngikis ini dilakukan ketika menyambut bulan suci Ramadhan di mana setelah membersihkan benda pusaka, kegiatan lainnya adalah berkumpul dan saling meminta maaf dan diakhiri dengan pidato, ceramah dan tarian serta kesenian merayakan hasil bumi yang diarak dengan menggunakan "dong-dong" atau alat transportasi (sekarang mobil pick-up) berisikan kumpulan buah-buahan dan sayuran serta komoditas yang ada di wilayah Jawa Barat dari hasil bertani. 

Dokumentasi pribadi
Dokumentasi pribadi

2. Sistem Organisasi Masyarakat 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun