Mohon tunggu...
Reny Eka Agustin
Reny Eka Agustin Mohon Tunggu... Penulis - Hidup adalah berjuang

Di saat tidak dapat mengucapkan maka tulislah

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pemanfaatan Pekarangan Rumah untuk Menanam Tanaman Obat Keluarga (Toga)

21 April 2020   12:35 Diperbarui: 21 April 2020   12:51 2594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di rumah aja bukan berarti kehilangan semua aktivitas. Terutama bagi orang-orang yang masih memiliki sedikit lahan di sekitar rumah. Itu dapat dimanfaatkan untuk bercocok tanam berbagai macam tanaman. Mulai dari tanaman hias, buah, sayur, hingga tanaman obat keluarga (toga).

Pekarangan adalah tanah-tanah yang ada disekitar rumah baik yang berada di sebelah kiri dan kanan maupun yang berada di sebelah depan dan belakang yang mempunyai batas-batas hukum yang jelas. Pemanfaatan lahan pekarangan penting dilakukan, karena pekarangan merupakan tempat yang  terdekat dengan kita, sehingga semua anggota keluarga dapat membantu mengelola lahan pekarangan agar dapat menghasilkan berbagai bahan pangan yang bergizi, seperti sayu, buah, dan obat-obatan (Tim Agro Media, 2006).

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) pada  hakekatnya adalah tanaman berkhasiat  yang ditanam di lahan pekarangan yang  dikelola oleh keluarga. Ditanam dalam  rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan tradisional yang dapat dibuat sendiri (Mindarti dan Nurbaeti, 2015).

Di Indonesia sendiri berbagai macam tanaman obat dapat dengan mudah ditemukan dan dibudidaya. Seperti Orthosiphon aristatus (kumis kucing), Zingiber officinale (jahe), Curcuma longa (kunyit), Piper betle (sirih), Cymbopogon nardus (serai), dan masih banyak lainnya. Selain dapat dimanfaatkan sebagai obat, banyak tanaman yang dapat  dimanfaatkan sebagai bumbu dapur. Sehingga tidak heran jika tanaman tersebut menjadi bahan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Dalam penanaman toga di pekarangan terkadang juga muncul tanaman liar yang dapat berfungsi sebagai obat. Seperti  Isotoma longiflora (ki tolod), Elephantopus scaber (tapak liman), Phyllanthus niruri (meniran), Centella asiatica (pegagan), dan lain sebagainya. Hal ini dapat membuktikan bahwa keragaman hayati di Indonesia sangat tinggi dan semua memiliki manfaat untuk kehidupan manusia.

dokpri
dokpri
Pemanfaatan tanaman sebagai obat merupakan salah bentuk dari perubahan gaya hidup manusia untuk kembali ke alam. Hal ini beriringan dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan bahayanya bahan kimia, baik yang terkandung dalam obat ataupun makanan.

Untuk memenuhi keperluan bagi kehidupan, termasuk keperluan mengatasi masalah kesehatan secara tradisional (Obat). Pada dasarnya bahwa obat yang berasal dari sumber bahan alami khususnya tanaman telah memperlihatkan peranannya dalam penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat (Mindarti dan Nurbaeti, 2015).

Manfaat dari tanaman obat keluarga sangat beragam tergantung subjektifitas kita memandangnya. Beberapa manfaat tanaman obat keluarga antara lain: 

1. Sebagai pelengkap obat-obatan keluarga yang bersifat tradisional.
2. Bernilai tambah estetika bila di tata dengan apik dan rapi.
3. Memberi Contoh Cara Pemanfaatan Lingkungan Pekarangan.
4. Menambah Nilai Keasrian dan Kesejukan Halaman  rumah.
5. Tentunya jika kelola dengan baik dapat  menghasilkan pendapatan tambahan (Anita, dkk).

Untuk daftar tanaman obat keluarga dan rincian manfaatnya akan aku bahas per tanaman di post selanjutnya. Terima kasih sudah mau membaca tulisan ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun