Mohon tunggu...
REFLEKSI DIRI
REFLEKSI DIRI Mohon Tunggu... Penulis - Renungkan dan Rasakan. Intisari kehidupan ada di dalamnya.

Tulisan apapun yang dimuat, adalah tulisan yang berlandaskan pengalaman, gagasan dan riset sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Sisi, Sisi Terang dan Gelap Kehidupan

19 Desember 2020   21:07 Diperbarui: 19 Desember 2020   21:10 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Dokumen Pribadi

Aku cukup terpuruk dalam situasi ini, saat aku mulai tak mengenali diriku sendiri. Aku tak tau apa yang aku lakukan, apa yang sedang aku kejar, dan apa yang menjadi tujaun ku. Tertatih ku melangkah, tersungkur ku karenanya. Dan terkadang aku masih memaksakan diri untuk merangkak. Hanya agar aku dapat menggapai apa yang menjadi ambisi ku. Aku bahkan tak mempedulikan pendapat orang tentang semua tujuan yang coba aku aktualisasi-kan.

Kehidupan ini terasa lengkap kulihat, saat aku bisa mengetahui dan mengakui sisi terang dan gelapnya dunia. Terang yang kurasa, menjadikanku bahagia, seakan ada cahaya putih menjadikan jalanku semakin terlihat jelas. Aku dengan segala keegoisanku, termaafkan oleh sisi terang dalam hidupku. Dan aku sangat berterimakasih karenanya. Setiap cahaya yang aku terima. Menjadi motivasi tersendiri bagiku. Meski ku tak menyakini, akankah hal itu dapat terjadi.

Penyesalan mendalam rasanya belum cukup bagiku untuk mengakui ada nya masa lalu dan kegelapan duniaku dulu. Aku yang belum menghiraukan perjuangan dan tujuan, terlalu terlena dalam kehidupan. Menyia-nyiakan usia dan tenaga, menghamburkan waktu dan kesempatan. Seakan waktu itu aku merasa, akan hidup selamanya.

Tanpa kusadari, waktu habis begitu saja, usiaku berkurang tanpa sengaja. Kelengahan dalam menjalani hidup, telah menjadi penyebab aku menuai ketidaktahuan atas segalanya kini. Membuatku berharap adanya kata andai dalam kehidupanku.

Andai waktu dapat ku ulang, andai aku menyadari sulit nya hidup ke depan, andai aku mampu menahan hasrat dalam aliran darahku. Andai saja, tapi itu tidak akan mungkin terjadi. Dan sekuat apapun aku berlari, masa lalu rasanya tak kan pernah mau pergi. Seakan selalu mengiringi, perjalanan ku yang semakin lama semakin tinggi mendaki. Dengan segala susah payah yang ku alami. Aku mulai belajar dari hal ini. 

Dua sisi dalam hidupku, menjadikanku mengerti dalamnya sebuah perjuangan dan arti menunggu. Ikhlas dan usaha memang unsur dalam menggapai keinginan, namun amarah dan hasrat tentunya tak kan pernah berhenti menghalangi pandangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun