Mohon tunggu...
REFLEKSI DIRI
REFLEKSI DIRI Mohon Tunggu... Penulis - Renungkan dan Rasakan. Intisari kehidupan ada di dalamnya.

Tulisan apapun yang dimuat, adalah tulisan yang berlandaskan pengalaman, gagasan dan riset sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Doa, Antara Adzan dan Iqomah

4 Desember 2020   13:20 Diperbarui: 4 Desember 2020   13:46 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com)

Hari ini cukup sulit buatku menemukan bahan tulisan dan bacaan yang menarik menurutku. Hingga aku sampai di suatu waktu duduk di samping pintu masjid, mengikuti sholat Jum'at. Disana mulai banyak ide liar yang bermuculan di kepalaku. Aku heran dengan diriku sendiri, saat tak ada ide, aku pusing mencarinya kemana-mana dengan segala cara. Namun saat ideku mulai bermunculan hingga memenuhi kepalaku aku bingung memilih yang paling baik.

Perspektif memang demikian, terkadang itu tak terkendali di otakku. Hingga aku menemukan topik yang pas. Pas dengan hari ini, Jum'at. Pas dengan topik religi akhir-akhir ini. Aku memilih topik doa, diantara adzan dan Iqamah.

Aku ingat seorang ustadz pernah berkata kepadaku ketika aku sedang duduk di bangku smp dan mondok di pesantren. Beliau berkata bahwa doa yang baik dan sampai pada langit dengan cepat itu adalah doa yang berada di antara adzan dan Iqamah. Aku memang tak pernah tau perkataan ktu bisa terbukti atau tidak. Karena jika sudah berurusan dengan akhirat maka perlu ada keyakinan di dalamnya.

Namun aku akui ketika aku mencoba berdoa pada saat setelah adzan dan sebelum iqamah, aku akui aku cukup khusu'. Entah karena saat itu aku sedang berada di pondok atau memang waktu nya yang pas. 

Tapi, menurutku setiap waktu adalah doa, setiap waktu aku menunggu datangnya kewajiban. Kewajiban beribadah, kewajiban menjalankan amanah orang tua. 

Setiap waktu adalah doa dan ibadah. Memang, ada waktu-waktu terbaik dalam memanjatkan doa. Tapi bukankah doa di setiap waktu, setiap hela nafas itu dianjurkan. Agar kita ingat siapa Pencipta kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun