Mohon tunggu...
Puisi

Puisi | Musim Dingin

22 November 2018   22:26 Diperbarui: 22 November 2018   22:56 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kurapatkan jaketku dan melihat matahari terbit

Menyinari hamparan putih yang luas menghias langit biru yang indah

Butiran-butiran air membeku turun dari langit dan menghiasi permukaan bumi

Membuaat semuanya menjadi satu warna yang indah

Keindahannya menghipnotis, membuat diriku lupa akan dinginnya yang menusuk tulang

Aku hanya berdiam diri melihat sekitar

Suara tawa anak-anak menggema

Kaki kecil berlarian saling mengejar

Sampai akhirnya tiba saatnya untuk kaki mereka melangkah masuk ke rumah untuk menghangatkan diri

Wajah sedih mereka tidak bisa mereka tutupi

Mereka tidak mau meninggalkan udara dingin yang membuat hidung mereka memerah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun