Tak berkedip aku dibuatnya. Langkah kaki ku pun terpaksa berhenti demi untuk menikmati keindahan dirinya.
Penampilannya rapi. Senyum tak lepas dari bibirnya. Postur tubuh putih bersih, ada sedikit kesan garis dari ras kaukosid dengan hidung mancung dan mata tajam semburat coklat terang. Jelas membuatnya beda dari yang lain, di dekatnya.Â
Di sekitarnya kulihat, ada yang juga yang ternyata berlaku sama. Berhenti, lalu berusaha mencuri pandang mata. Sesekali mereka ada yang saling berbisik, mungkin kalimatnya penuh pujian.
Pemuda yang berdiri tak sampai lima langkah ini kian malu-malu, begitu menyadarinya. Maklum, anak baru......
Ah, sungguh terpana aku dibuatnya. Tak kuasa aku menatap dirinya. Tak pepduli ada banyak pesaing yang siap menyergap.
"Dek... Kamu calon ganteng...."
"Mbbaaakkk..... Awas ada tiang.... Kejedut ntar...." Suara Satpam menyadarkanku kembali bahwa aku sedang berada di gerombolan anak-anak yang baru mau masuk menjadi anak SMP. (anj 19)