Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ...karena menulis adalah berbagi hidup...

Akun ini pengganti sementara dari akun lama di https://www.kompasiana.com/berajasenja# Kalau akun lama berhasil dibetulkan maka saya akan kembali ke akun lama tersebut

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hidayah Itu Juga Menghampiri Sahabat Baikku

17 Juli 2019   14:40 Diperbarui: 17 Juli 2019   15:39 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin cerita tentang seorang teman muslim yang mendapat rahmat menjadi Katolik taat hingga kini, ada cerita juga tentang seorang sahabat baik yang mendapat hidayah menjadi muslim.

Di tempat bimbel itu pertama kalinya saya mendapat seorang sahabat Katolik di kota perantauan ini. Anaknya baik dan senang dengan kerajinan tangan. Tidak jarang saya mendapat hasil karya tangannya membuat sesuatu. Ada beberapa kartu ucapan selamat ulang tahun dan hari raya yang khusus ia buat untuk saya.

Kami berdua juga saling mengingatkan untuk ke gereja atau janjian bareng ikut misa. "Jangan lupa ke gereja dan berdoa ya, Njar.... Supaya kita lebih mendapat berkat untuk hidup," pesannya yang tidak akan saya lupa.

Kedekatan kami pun bisa membuat kami saling terbuka satu sama lain. Termasuk hubungan dengan lawan jenis.

Wajahnya yang menarik dan keramahannya tidak sekali dua mengundang laki-laki untuk dekat dengannya. Tapi, dia tidak sembarangan menerima. Yang pada akhirnya diterima adalah seorang kakak angkatan saya di kampus.
Dia menerima comblangan saya dan mereka sempat berpacaran meski tidak sampai setahun.

Setelah tidak jadi kuliah di kampus incerannya, ia memliih bekerja dahulu. Sekian lama bekerja di lain kota, saya mendapat kabar bahwa ia berpacaran serius dengan seorang cowok muslim.
Waktu itu saya hanya mendukung sebagai pendengar cerita-ceritanya saja. Dia mengagumi lelaki itu bukan karena fisik, tetapi karena ada sesuatu yang bisa membuatnya nyaman.

Sampai ketika ia mengabarkan telah dilamar sang pujaan dan akan segera menikah.

Berita bahagia tentu.

Tapi, ketika dia mengatakan akan menjadi mualaf, saya sempat merasa shock.

Bagaimana mungkin seseorang yang selama ini selalu mengingatkan saya untuk tidak lupa ke gereja, tiba-tiba beralih?

Apakah dia lupa dengan semua pesan dan nasihatnya tentang ajaran Katolik?

Saat malam midoderani tiba, sengaja saya datang siangnya. Kami berbincang panjang lebar. Dalam perbincangan itu dia meminta restu saya untuk pernikahannya serta kondisinya yang saat itu telah menjadi mualaf.

Biar pun di dalam hati masih ada yang gimana gitu..., saya berusaha tersenyum saja.

"Tahu nggak, Njar.... Pas malam sebelum aku menyatakan syahadat itu, aku bermimpi bertemu dengan Nabi Muhamad. Orangnya ternyata tinggi besar dan bersinar. Dia tersenyum dan mengulurkan tangan. Aku jadi merasa damai dan bahagia gitu ya...."

Spontan saya tertawa.

Bukan mengejeknya, tetapi melihat gayanya bercerita serta wajahnya yang mendadak ceria memancarkan kebahagiaan lebih dari hatinya.

Dari situ pelan-pelan saya benar-benar mengiklaskan niatnya tersebut menjadi mualaf. Apalagi keluarganya mendukung penuh.

"Yang penting dia bahagia dan ada yang membimbing menjadi lebih baik, Njar...," ujar mamanya saat itu.

Perkawinannya diselenggarakan dengan sukses dan lancar. Ia dan keluarganya kini berbahagia dengan kehidupannya. Persahabatan kami juga tak kalah dekat dari masa bimbel itu.

Beberapa waktu lalu ia ke tanah suci, Mekkah.

Saya sempat titip pesan ke dia, "Hati-hati ya.... Boleh titip doaku di doamu?"

Jawabnya, "Pasti, Njar.... Ada namamu di doaku..."

Indah bukan????

"Hal yang paling penting adalah menikmati hidupmu, menjadi bahagia, apa pun yang terjadi." (Audrey Hepburn)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun