Mohon tunggu...
Renita syahrani
Renita syahrani Mohon Tunggu... Psikolog - Ren

Re

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pembelajaran Jarak Jauh yang Tidak Sejalan dengan Siswa

22 November 2020   16:45 Diperbarui: 22 November 2020   16:52 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PJJ atau pembelajaran jarak jauh sering juga disebut dengan istilah daring merupakan salah satu hal lumrah yang dilaksanakan saat ini. Hal ini dilakukan karena adanya pandemi yang sedang berlangsung di dunia yaitu virus corona atau covid-19. Kita sebagai masyarakat dituntut untuk sebisa mungkin tidak keluar dari rumah dan melakukan berbagai kegiatan didalam rumah. Begitupun para siswa, mereka melakukan pembelajaran dari rumah masing-masing dan memberlakukan sistem PJJ ini.

Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman menilai, keputusan yang diambil Kemendikbud ini masih mengambang. Ia tak sepakat jika keputusan metode pembelajaran hanya diputuskan oleh pemda, komite sekolah, dan orangtua.

Menurut Dicky, pemerintah pusat seharusnya juga berperan memastikan pemerintah daerah, sekolah dan orangtua agar tidak salah dalam mengambil keputusan.

Melihat tren kasus Covid-19 di Indonesia saat ini, Dicky menyarankan agar para siswa untuk sementara waktu belajar dari rumah.

Pembelajaran yang ideal dan optimal memang dengan tatap muka, tetapi hal itu berlaku jika kondisi normal.
Bukan seperti saat ini.

Namun, dengan diberlakukannya PJJ ini ada beberapa siswa yang kebingungan karena tak terbiasa melakukan pembelajaran jarak jauh. Selain itu, banyak juga siswa mengeluhkan koneksi yang tidak stabil dan terbatasnya kuota. Ada beberapa hal dann alasan lain yang menilai bahwa PJJ ini tidak efisien dan tidak berjalan dengan begitu baik. Karena hal ini, banyak orang tua yang dituntut untuk membantu dan mengajari anaknya, tetapi terkadang mereka malah mengerjakan tugas anaknya dan tidak melibatkan  anak tersebut.

Selain itu, PJJ dinilai kurang efisien karena dalam penyampaian materi tidak dilakukan secara tatap muka dan bertemu secara langsung, sehingga sosialisasi antara guru dan siswa tidak terjadi secara dua arah. Walaupun biasanya dalam PJJ guru terkadang menggunakan aplikasi zoom, tetapi tetap saja ada beberapa siswa yang menganggap hal itu sepele dan malah berujung sekedar masuk saja. Selain itu terkadang saat zoom ada kendala baik dalam hal sarana dan prasarana siswa.

Masih banyak cara yang dilakukan untuk menunjang berjalannya PJJ ini salah satunya adalah pemberian tugas untuk menguji kemampuan siswa. Tetapi dalam beberapa kasus banyak siswa yang malah menyepelekan tugas dan ada beberapa juga yang malas mengerjakan karena tidak mengerti materi yang telah disampaikan sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena ada beberapa guru kurang dalam menyampaikan materi dan ada siswa perlu  waktu  lebih banyak untuk mencerna materi dan tidak bisa mengerti hanya dengan sekali penyampaian. Kadang juga ada intruksi penugasan yang kurang jelas dan siswa tidak diberi contoh dan cara untuk mengerjakan tugas tersebut.

Maka dari itu, dibutuhkan komunikasi yang baik antara guru dan siswa, serta harus didukungnya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan PJJ . Alangkah baiknya juga orang tua atau wali mendukung dan membimbing anak untuk melaksanakan PJJ dan membantu anak untuk mengerjakan tugas-tugas dengan melibatkan anak. Semoga PJJ ini dapat diterapkan dalam sistem pendidikan tetapi dibarengi dengan peningkatan mutu, sehingga PJJ ini bisa menjadi inovasi dalam bidang pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun