Mohon tunggu...
Rennyta Puspitasari
Rennyta Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun ini berisi tulisan random.

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030048

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pengalaman "Di-Ghosting" Calon Pembeli, Begini Cara Menghadapinya!

9 Maret 2021   11:29 Diperbarui: 9 Maret 2021   12:25 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Market place memang sudah hadir lumayan lama, tapi kamu sadar gak sih akhir-akhir ini market place semakin popular? Munculnya berbagai online shop di sekitar kita pun juga semakin digandrungi semua kalangan, baik itu anak muda ataupun orang dewasa. Usut punya usut, ternyata bisnis online shop ini memang dinilai menguntungkan di pihak pembeli maupun penjual loh!

Kemudahan bertransaksi, harga yang bersaing dengan offline store, promo yang menarik, serta layanan pengiriman barang yang memanjakan diri menjadi alasan mengapa online shop dan market place semakin diminati. Tak hanya itu, penjual pun juga dirasa dimanjakan dengan hadirnya platform jual beli ini. 

Kini penjual tak perlu lagi pusing-pusing menawarkan barang yang ia jual dari satu orang ke orang yang lain, cukup bermodalkan laptop atau smartphone saja pembeli akan berdatangan dengan sendirinya. Beberapa penjual online shop merasa tidak perlu untuk mendirikan offline store, tentu hal ini akan menghemat pengeluaran modal bukan? Hemat waktu, hemat tenaga, dan hemat biaya didapat dalam satu waktu.

Kamu tertarik untuk memulai bisnis online shop? Baca ini sampai habis dulu agar jualanmu selalu lancar!

Namun kamu perlu tau nih, di samping kemudahan dan keuntungan yang didapatkan, terdapat pula beberapa kelemahan dari bisnis online shop ini, salah satunya adalah "Di-Ghosting calon pembeli".

Sepertinya fenomena ini tidak hanya hadir di bisnis online shop saja, melainkan sudah ada sejak lama di offline store ataupun pasar-pasar tradisional. Namun akan terasa begitu menyakitkan apabila hal ini terjadi untuk kamu yang memiliki bisnis online shop.

"Sudah capek-capek menawarkan, menjelaskan detail produk, jawab chat ngalor ngidul, eh taunya gak jadi beli," seperti itulah kira-kira gerutuan kekesalan penjual yang di-ghosting calon pembelinya.

Tentu hal seperti ini tidak bisa dihilangkan. Tapi tenang, pembeli yang hanya akan meng-ghosting kamu, bisa kamu hadapi dan hindari kok, asal kamu tau ciri-ciri mereka, berikut saya paparkan beberapa cirinya.

Ciri yang pertama, mereka sering menggunakan kata-kata andalan seperti "aku pikir-pikir dulu ya kak" atau "nanti aku kabari lagi ya kak" dan masih banyak lagi. Memang tidak semua pembeli yang mengatakan ini akan selalu berujung meng-ghosting kamu, kamu hanya perlu berjaga-jaga untuk tidak berharap lebih terhadap tipe pembeli seperti ini.

Ada beberapa alasan yang membuat calon pembelimu mengatakan hal tersebut, salah satunya ada di masalah harga. Mungkin menurutnya harga dari barang yang kamu jual ini terlalu mahal dan tidak sesuai dengan budget yang ia miliki. Atau bisa saja dia hanya ingin membandingkan harga barang yang kamu jual dengan yang dijual orang lain. sebab sejatinya pembeli hanya mencari harga yang pas di kantongnya namun juga mencari kualitas yang ia inginkan.

Kamu dapat memberi calon pembelimu ini waktu untuk berpikir sejenak dan kembali lagi menanyakan kejelasannya di kemudian hari. Kamu pun juga dapat memberikan promo dan layanan yang menarik untuknya, seperti Pre Order, gratis ongkir, potongan harga, dan gift special, diharapkan dengan adanya promo ini akan membuatnya deal untuk membeli produk kamu. Namun dengan catatan, pastikan dahulu promo-promo tersebut tidak akan merugikan kamu ya.

Ciri yang kedua yang harus kamu amati dan hati-hati adalah saat mereka terlalu slow respon. Calon pembeli dengan tipe seperti ini kerap kali ditemui dan kamu harus memiliki cara untuk menyiasatinya. 

"Loh, tapi kan setiap orang memiliki kesibukannya masing-masing," ya itu benar, tapi mari kita logika saja, kejelasan dan detail produk sangat dibutuhkan oleh pembeli, nah jika pembeli saja sudah slow respon bisa saja akhirnya nanti dia tidak jadi membeli. Lain halnya jika penjual yang slow respon, itu karena pesan yang ia balas tidak hanya dari satu atau dua pembeli saja ya. Lalu bagaimana caranya agar si calon pembeli tidak slow respon? 

Kamu dapat mengakhiri percakapanmu dengan pertanyaan. Misalnya saja calon pembelimu menanyakan "apakah produk ini ready?" nah, hindari dengan hanya menjawab "ready" karena dengan begitu kamu dapat mematikan suasana transaksi dalam kolom chat. Sebaiknya jawab dengan "ready kak, ada warna pink, cream, hitam, army, sama purple. Mau pesan yang warna apa kak?" bukankah suasana dalam chat terasa menjadi lebih hidup?

Selain itu, kamu juga perlu ramah loh dan jangan sungkan-sungkan untuk menggunakan stiker atau emoticon agar chat kamu menjadi lebih menarik. Dan jangan lupa untuk menyiapkan real picture dari produkmu, sebab dengan begitu si calon pembeli akan semakin yakin dengan barang yang kamu jual belikan.

Dan ciri yang terakhir yakni mereka terlalu banyak tanya, terlalu sering menawar, dan ujung-ujungnya hanya akan membandingkan produk yang kamu jual dengan orang lain. Ini adalah ciri yang terkejam menurut saya, tapi tenang saja, selama saya menjalani bisnis online shop tipe calon pembeli seperti ini dapat dihitung jari keberadaannya. Dengan kata lain, sangat jarang pembeli yang bersifat demikian. Namun kamu harus tetap berhati-hati jika menghadapi calon pembeli seperti ini. Siapa tau dia hanya kompetitor yang memang bertujuan untuk mencuri detail info barang yang kamu jual, seperti foto, harga, dan sebagainya.

Di-ghosting calon pembeli memanglah hal yang lumrah terjadi dan kamu tak perlu terlalu terpuruk hanya karena kehilangan satu pembeli saja. Ingat peribahasa mati satu tumbuh seribu? Ini bisa kamu jadikan sebagai motivasi untuk kamu agar terus maju dan tidak menyerah dalam bisnismu. Tetap semangat ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun