Mohon tunggu...
Reni Soengkunie
Reni Soengkunie Mohon Tunggu... Freelancer - Tukang baca buku. Tukang nonton film. Tukang review

Instagram/Twitter @Renisoengkunie Email: reni.soengkunie@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Kita Sering Dibuat Bimbang Saat Menjelang Pernikahan?

28 Januari 2020   13:04 Diperbarui: 29 Januari 2020   14:08 3675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi - Wisegeek

Kata orang tua zaman dulu, ada baiknya hari pernikahan itu jangan sampai berjarak terlalu jauh dengan hari lamaran. Jika sudah ada calonnya dan kedua belah pihak keluarga sudah merestui akan lebih baik jika hal itu disegerakan dan tidak ditunda-tunda.

Sebagian orang percaya jika niat baik ditunda-tunda, akan membuat perasaan bimbang di kedua belah pihak dan akan memperbesar kemungkinan gagalnya niat tersebut.

Tak salah sih teori tersebut, toh, dalam urusan lainnya jika kita suka menunda-nunda melakukan suatu hal pada akhirnya sering kali kita justru berubah pikiran dan mengerjakan pekerjaan lainnya. 

Begitu juga dengan hati dan perasaan manusia. Sangat rentan dibolak-balikan. Dan waktu di antara lamaran dan hari pernikahan ini sangat berat godaannya. Akan datang satu persatu rintangan yang kadang membuat calon pengantin ini ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan.

Biasanya menjelang hari pernikahan, mood calon mempelai baik laki-laki ataupun perempuan ini suka naik turun tak menentu.

Di satu sisi mereka juga masih harus mengerjakan pekerjaan seperti biasanya, namun di sisi lain mereka juga harus menyiapkan persiapan untuk pernikahan. Entah itu foto prawedding, catering, gedung, dekorasi, make up dan gaun nikah, ataupun undangan. Semua itu tentu menguras energi.

Belum lagi kalau keduanya memiliki selera dan pandangan yang berbeda, maka perdebatan dan perselisihan tentu tak bisa dihindari.

Tak sedikit pasangan yang hendak menikah itu justru mengalami pertengkaran yang hebat.

Padahal, hal yang memicu pertengkaran itu bisa dibilang merupakan sesuatu yang sepele. Di sinilah, kekuatan ego dipertanyakan. 

Jika keduanya masih berpegang teguh dengan ego masing-masing dan tak ada satu pun yang mengalah dalam pertengkaran ini, maka pernikahan yang sudah di depan mata pun tak akan pernah terjadi. Butuh kelapangan dada untuk saling mengalah dan mengerti satu sama lain dalam hal ini.

Waktu antara pertunangan dan pernikahan yang singkat pun bisa juga menjadi hambatan dari sebuah pernikahan. Dalam kurun waktu yang sebentar tersebut, ada banyak hal yang harus disiapkan. Entah itu masalah perlengkapan pernikahan ataupun biaya yang diperlukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun