Dalam film Taare Zameen Par contohnya. Di film itu diceritakan kisah tentang anak lelaki yang mengalami disleksia. Padahal di sekitar kita itu banyak anak yang mengalami hal tersebut, namun banyak pula orang tua dan guru yang tak sadar akan hal tersebut.Â
Ujung-ujung mereka melabeli si anak yang mengalami kesulitan membaca dan berhitung itu sebagai anak yang bodoh.
Dan bisa dibilang bahwa industri perfilman Bollywood itu menempati urutan kedua sebagai perfilman terbesar setelah Hollywood. Seperti yang kita tahu tiap tahunnya, India mampu memproduksi begitu banyak film.
Mari berpikiran terbuka untuk tidak meremehkan film India lagi. Berhenti berpikir bahwa film India itu hanya berkutat pada film Kuch Kuch Hota Hai, joget-jogetan, dan nyayi-nyayi. Sesekali tontonlah film India. Karena ada banyak film bagus yang mesti kita tonton kalau menurut saya sih.
Kalau masih tetap gak suka yah sudah, gak apa-apa, tapi lantas nyinyir sama orang-orang yang suka nonton film India. Kalau 2019 masih ada yang suka nyinyir soal film India mending kita nyanyi, "Chal chaiyya chaiyya chaiyya chaiyya" aja biar kayak Norman Kamaru yes~