Mohon tunggu...
Reni Nurul Aini
Reni Nurul Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Teknologi Hasil Perikanan, Universitas Diponegoro

Reni Nurul Aini adalah mahasiswi teknologi hasil perikanan, Undip yang saat ini sedang mengikuti KKN Undip Tim I 2021

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Cegah Corona, Ayo Gemar Makan Ikan!

3 Februari 2021   20:02 Diperbarui: 7 Februari 2021   11:30 1537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster tentang Kandungan Gizi pada Ikan (dokpri)

Pekalongan (18/01/2021). Kenaikan angka penyebaran covid-19 di Indonesia masih sangat pesat, untuk itu diharapkan masyarakat harus meningkatkan imunitas tubuh, agar dapat terhindar dari covid-19. Kondisi tersebut mendorong Reni Nurul Aini, mahasiswi KKN UNDIP TIM I 2021 memberikan edukasi tentang pentingnya makan ikan di era pandemi covid-19 dan tips memilih ikan segar secara organoleptik.  Masyarakat belum memahami pentingnya makan ikan di era pandemi covid-19 khususnya mengonsumsi ikan segar.

Kegiatan sosialisasi diadakan secara door to door ke rumah warga RT 04 / RW 04, Kelurahan Kedungwuni Barat, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, dengan target peserta yaitu ibu-ibu. Kegiatan sosialisasi dimulai dengan pembagian poster "Cegah Corona, Ayo Gemar Makan Ikan" yang berisi materi sosialisasi tentang gizi/nutrisi yang terkandung dalam ikan segar yang dapat mencegah corona, dilanjutkan dengan penjelasan tentang materi tersebut.

Ikan menjadi salah satu sumber gizi yang dapat meningkatkan sitem kekebalan tubuh manusia dan untuk mencegah masuknya virus. Ikan mengandung protein, vitamin A, B6, B12 dan D, Flour, Selenium, Yodium, Seng, Asam Lemak Tak Jenuh, Zat Besi, Omega 3, 6 dan 9. Asam lemak omega-3 adalah jenis asam lemak essensial yang membantu menekan peradangan dan menjaga sistem kekebalan tubuh tetap terkendali.

Sosialisasi secara door to door tersebut dilaksanakan selama satu minggu dimulai dari hari Senin (18/1). Target peserta sosialisasi tersebut adalah ibu-ibu rumah tangga di RT 04/RW 04. Para peserta sosialisasi (ibu-ibu) sangat antusias dalam mengikuti sosialisasi tersebut. Berdasarkan survey yang dilakukan kepada para ibu-ibu didapatkan hasil jika mereka lebih menyukai ayam daripada ikan.

Menurut Bu Muti'ah, salah satu warga yang juga pedagang sayur, daging dan ikan mengatakan, bahwa konsumsi ikan di RT 04/RW 04 itu sangatlah rendah padahal ikan termasuk bahan pangan yang lebih murah dibandingkan daging sapi maupun daging ayam. Rendahnya konsumsi ikan terjadi karena masyarakat beranggapan daging memiliki banyak nutrisi dibanding ikan, karena harga daging yang lebih mahal.

Setelah mendapatkan sosialisasi tentang nutrisi/gizi pada ikan para ibu-ibu mengerti bahwa disamping harga ikan murah, nutrisi/gizi pada ikan ternyata tinggi, tidak kalah dengan kandungan gizi yang ada pada daging sapi/ayam dan dapat mencegah corona karena dapat meningkatkan imun pada tubuh. 

Sosialisasi secara door to door dengan warga RT 04/RW 04 (dokpri)
Sosialisasi secara door to door dengan warga RT 04/RW 04 (dokpri)
Reni juga mengingatkan agar masyarakat lebih cerdas dalam memilih ikan. Banyaknya masyarakat yang mengabaikan pemilihan ikan padahal ikan yang sudah mundur mutu (ikan tidak segar) sudah berkurang nilai gizinya. Ikan dalam keadaan masih segar memiliki mutu yang baik. 

Kegiatan sosialisasi tersebut dilanjutkan dengan membagikan brosur tips memilih ikan segar secara organoleptic dan memberikan penjelasan mengenai hal tersebut. Organoleptik adalah cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Cara penyampaian dengan menggunakan peraga langsung yaitu menggunakan ikan bandeng segar.

Brosur Tips Memilih Ikan Segar secara Organoleptik (dokpri)
Brosur Tips Memilih Ikan Segar secara Organoleptik (dokpri)
Tips memilih ikan segar secara organoleptik yaitu:
  • Insang; warna merah segar, semakin merah warnanya maka semakin baik
  • Mata; terang, jernih dan cembung
  • Sisik dan Kulit; melekat kuat, terang dan bersih
  • Daging; sangat elastis, terasa kenyal dan jika ditekan dengan jari akan kembali ke bentuk asal.

Bu Watik, salah satu warga yang juga merupakan peserta sosialisasi mengatakan jika masyarakat selama ini membedakan ikan segar dan tidaknya itu hanya dari baunya saja, yaitu jika baunya sudah badek (busuk) berarti ikan itu sudah tidak segar. Setelah sosialisasi ini ibu-ibu akhirnya mengetahui jika dalam memilih ikan segar bukan hanya dari baunya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun