Mohon tunggu...
Reni Nurliani
Reni Nurliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - @reninurlianii

Jujur adalah pangkal keberhasilan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Nyata Anak Petani Berhasil Masuk Perguruan Tinggi, Bikin Warganet terharu

28 Januari 2022   11:27 Diperbarui: 28 Januari 2022   11:37 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto Foto oleh Tom Fisk dari Pexels

Kisah nyata datang dari seorang anak yang mana bapaknya menjadi petani, seorang petani bukanlah pekerjaan yang harus dipermalukan. Masih banyak segelintir orang yang tidak mengaku bapaknya seorang petani dengan alasan malu padahal harus bangga dan bersyukur mempunyai bapak seorang petani, seperti halnya yang dilakukan oleh Nur salah satu warga desa mempunyai rasa bersyukur dan berbangga pada bapaknya karena sampai saat ini masih hidup dan kebutuhan sehari-hari dari bertani. 

Nur mengaku bahwasanya hidup tidak harus mewah namun ilmu harus mewah atau kaya dengan ilmu. 

"Alhamdulillah saya bersyukur mempunyai bapak yang tangguh dan rela mengorbankan segala hal demi anaknya sekolah. Saya memang berbeda dari pada yang lain dimana mungkin seumuran denganku bisa menghabiskan waktu untuk bermain, shoping dan lain-lain namun saya tidak melakukan hal tersebut karena saya harus hemat" Nur, (28/01/2022). 

Kesederhanaan hidupnya mampu mengantarkan gerbang perguruan tinggi, alias jadi seorang mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta. Walaupun di swasta namun ada banyak hal hikmah yang dapat diambil. 

Atas doa dan restu kedua orang tuannya, bisa kuliah dan membuktikan bahwa walaupun dilahirkan dari keluarga sederhana namun bukan halangan justru jika ada tekad dan niat yang kuat jika sudah menjadi takdir pasti akan terjadi karena Allah lah yang menetapkan. 

Nur, berbeda dengan teman sebayanya atau seusianya dimana mereka makan dengan makanan enak bersama lauk pauknya. Berbeda dengan nur makan dengan sambal bawang daun pun terasa nikmat dan disyukuri. 

Tidak terasa mendapatkan status jadi mahasiswa dan tercatat di Salah Satu perguruan tinggi swasta kesehariannya sederhana, selesai jam mata kuliah nur lebih memilih pulang, sedangkan teman yang lain berkumpul untuk sekedar ngopi bareng atau makan bareng. 

Pergi ke kampus pun Nur di kasih uang Rp. 20.000 pun cukup besar dan mensyukuri apa yang ada. Keterbatasan ekonomi bukan menjadi halangan bahkan bukan untuk minder dari orang-orang sekitar justru harus menjadikan sebuah kesempatan atau relasi. 

Menjadi seorang mahasiswa itu dambaan setiap insan yang telah lulus SMA/SLTA namun tidak semua diberikan kesempatan untuk merasakan menjadi mahasiswa. Jadi bagi kamu yang saat ini diberikan kesempatan gunakan kesempatan itu dengan sebaik-baiknya jangan sampai menyesal dikemudian hari.

Sungguh jangan khawatir akan takdir ada takdir bisa dirubah dan ada takdir yang tidak bisa diubah itu kembali lagi pada setiap insan yang hidup gunakan masa hidup buat bekal diakhirat, karena hidup di dunia ini tidak akan abadi itu artinya sementara setelah kehidupan di dunia kita akan dihidupkan kembali di akhirat nanti. 

Sumber : Berbagai Sumber.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun