Mohon tunggu...
Reni Nurliani
Reni Nurliani Mohon Tunggu... Mahasiswa - @reninurlianii

Jujur adalah pangkal keberhasilan

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pengalaman Vaksinasi Dosis ke Satu

12 Agustus 2021   19:28 Diperbarui: 12 Agustus 2021   19:39 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Suntik Vaksin

Diary - Sebagaimana kita ketahui bahwa bangsa Indonesia masih dilanda dengan Pandemi Covid-19, pemerintah berusaha melakukan keselamatan dan kesehatan untuk rakyat Indonesia. 

Salah satunya dengan adanya program vaksinasi untuk masyarakat, berbicara vaksinasi tidak terlepas jarum suntik karena untuk melakukan vaksin dengan menggunakan jarum suntik. 

Sebelum jauh berbagi cerita vaksinasi dosis pertama, maka disini penulis akan berbagi tentang macam-macam vaksinasi yang ada di Indonesia. Dilansir dari kontan.co.id yaitu vaksin Covid-19 dari sinovac dan Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca.

Ini pengalaman saya selama proses vaksinasi.

Sebagaimana khalayaknya orang bahwa saya juga Sebelum di Vaksin merasakan khawatir, cemas, dag Dig dug dan takut jarum suntik. 

Pikiran negatif sangat kuat sehingga memudahkan untuk tidak melakukan vaksinasi, karena itu belum juga merasakan sudah takut duluan. Akan tetapi beberapa hari kebelakang tepatnya tanggal 3 Agustus 2021 saya memberanikan diri untuk di Vaksin.

Walaupun rasa cemas, dag-dig-dug belum terhapus, namun berusaha untuk berfikir sehat dan baik bahwa divaksin itu tidak sakit. 

Saya ada jitu buat kamu yang masih takut dengan Jarum suntik, ini dia 'kamu harus berfikir sehat dan katakan dalam hati bahwa saya juga tidak takut, lihat orang lain juga berani masa saya tidak'.Setelah itu saya sampai ditempat pendaftaran vaksinasi, dengan banyak orang yang mau vaksin. Saya langsung daftar,setelah itu dikasih formulir dan formulir tersebut harus diisi. Selesai isi formulir dikembalikan kepada petugas. 

Menunggu giliran panggil, beberapa jam kemudian dipanggil dan diperiksa, sampailah di penghujung suntik vaksinasi. Saat itu saya berusaha berkata dalam hati bismillah tidak takut dan tidak akan sakit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun