Mohon tunggu...
Reni Novia Alfiyanti
Reni Novia Alfiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hallo, Semangat dan Sukses

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Maraknya Mengonsumsi Minuman Keras pada Kalangan Remaja di Wilayah Sleman Yogyakarta

24 Oktober 2021   19:30 Diperbarui: 24 Oktober 2021   19:37 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ada dua faktor penyebab perilaku mengonsumsi minuman keras oleh remaja ini yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor dari dalam diri remaja itu sendiri bagaimana ia berperilaku. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor dari lingkungan remaja itu sendiri.

Faktor internal remaja mengonsumsi minuman keras menurut hasil penelitian Fitria (2015) menjelaskan bahwa pengetahuan, sikap, dan keyakinan yang salah mengenai minuman keras oplosan membuat remaja tersebut tidak menyadari bahwa mengonsumsi miras merupakan perilaku yang tidak baik dan bisa menimbulkan dampak buruk pada kesehatan. Faktor inilah yang juga terjadi pada remaja di Sleman, Yogyakarta, dimana kebanyakan dari mereka memiliki sikap mengabaikan dampak buruk dari mengonsumsi minuman keras, karena alasan mereka hanya untuk bersenang-senan sambil berkumpul bersama teman-temannya. Serta kurangnya pemahaman dari remaja di Sleman, Yogyakarta ini mengenai dampak buruknya bagi kesehatan. Padahal sudah banyak sekali kasus sebelumnya dimana ada yang tewas akibat mengonsumsi minuman keras. Seharusnya hal tersebut bisa menjadi pertimbangan bagi para remaja untuk tidak mengonsumsi minuman keras, tetapi pada kenyataannya mereka malah mengabaikan hal tersebut.

Faktor eksternal adalah faktor dari lingkungan sekitar. Faktor eksternal menurut Sulaiman (2019) disebut juga faktor sosial yang dibagi dalam tiga kelompok yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan Masyarakat.

Faktor dari lingkungan keluarga yaitu kurangnya perhatian orang tua kepada anaknya dan cara mendidik orang tua yang salah. Kurang perhatian dari orang tua ini yang mendorong anak berbuat bebas, hal ini dilakukan untuk mencari perhatian dari orang tuanya seperti mengonsumsi minuman keras ini dilakukan untuk melampiaskan kekecewaan kepada orang tua yang tidak memberikan perhatian kepada dirinya. Faktor dari lingkungan keluarga juga dari cara mendidik anak tersebut. Cara mendidik anak yang salah inilah yang berdampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak tersebut. Maka perlu diperhatikan dalam mendidik anak karena perilaku anak sangat berkaitan dengan didikan orang tuanya. Orang tua harus bisa memberikan perhatian dan kasih sayang yang sewajarnya pada proses tumbuh dan berkembang anaknya. Orang tua harus bisa mengarahkan dan mengajarkan anak kepada hal-hal yang baik. Orang tua yang saling berkonflik harus bisa menyembunyikan hal tersebut dari anak, jangan biarkan anak melihat pertingkaian antar orang tuanya tersebut karena akan berdampak pada mental anak. Faktor inilah yang banyak terjadi pada remaja di wilayah daerah Sleman, dimana mereka melampiaskan kekesalab terhadap kedua orang tuanya dengan nongkrong bersama teman-temannya sambil mengonsumsi minuman keras.

Faktor dari lingkungan sekolah, sekolah sebagai tempat terjadinya proses pendidikan, juga bisa menjadi faktor timbulnya kenakalan remaja karena disekolah sebagai tempat awal mula para remaja saling bertemu dan berkumpul, yang awalnya tidak saling kenal kemudian dipertemukan di sekolah lalu saling berteman dan bermain bersama. Bermain inilah yang harus bisa dikontrol. Remaja yang awalnya mendapat didikan yang baik dari orang tuannya karena terpengaruh oleh gaya bermain temannya yang tidak baik, remaja tersebut malah menjadi terjerumus ke hal yang menyimpang. Selain itu, proses pendidikan yang kurang menguntungkan juga bisa menjadi faktor kenakalan remaja. Guru yang tidak sabar dan sering kali marah, serta tidak memiliki sisi humoris inilah yang terkadang membuat siswa malas untuk mengikuti pembelajaran sehingga timbulah keinginan untuk membolos. Setelah membolos mereka tidak langsung pulang, tetapi hal yang mereka lakukan yaitu malah nongkrong-nongkrong di warung atau base camp mereka. Nongkrong inilah yang membuat perilaku menyimpang itu terjadi seperti merokok dan bahkan mengonsumsi minuman keras yang diperoleh di warung sekitar. Dari pengamatan saya hal inilah yang juga terjadi pada remaja di Sleman.

Faktor dari lingkungan masyarakat sekitar remaja tersebut tinggal. Salah satu faktor lingkungan yang menyebabkan peningkatan konsumsi minuman keras adalah lingkungan dimana mereka berkumpul dengan teman-teman yang selalu memberikan mereka kesempatan untuk mengenal minuman keras sehingga dari alasan coba-coba sampai pada taraf kecanduan membuat mereka selalu mengonsumsi minuman keras (Sutariyati dkk. , 2018). Faktor lingkungan masyarakat yang buruk dapat menyebabkan perilaku menyimpang remaja seperti mengonsumsi minuman keras. Lingkungan masyarakat yang malah memberikan contoh buruk kepada para remaja inilah yang membuat remaja turut melakukannya. Hal ini terjadi dimulai dari bapak-bapak di lingkungan sekitar yang nongkrong sambil mengonsumsi minuman keras. Bapak-bapak yang biasanya melakukan hal ini adalah mereka yang tidak mempunyai pekerjaan atau menganggur. Dari sinilah anak-anak tersebut mencontoh perilaku mengonsumsi minuman keras tersebut. Selain itu, minuman keras juga mudah ditemukan di toko klontong yang menjualnya secara eceran sehingga harganya terjangkau untuk dibeli oleh remaja.

2. Solusi Mengatasi Perilaku Mengonsumsi Minuman Keras di Kalangan Remaja

Solusi dalam mengatasi perilaku mengonsumsi minuman keras pada kalangan remaja ini yaitu

Meningkatkan perhatian dan pengawasan orang tua kepada anaknya

Orang tua sangat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Perhatian dan pengawasan orang tua menjadi faktor yang menentukan perilaku anak. Orang tua harus memberikan perhatian yang lebih kepada anak agar anak tidak merasa kesepian sehingga anak tidak akan mencari pelampiasan di luar. Kemudian orang tua juga harus melakukan pengawasan terhadap tingkah laku anak, orang tua harus tau apa yang sedang diperbuat anaknya, karena ketika anak melakukan hal yang salah orang tua bisa langsung menegur dan memberi arahan kepadanya, sehingga anak tidak akan terjerumus ke dalam pergaulan bebas.

Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap toko klontong yang menjual minuman keras

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun