Mohon tunggu...
Renica Ryadi
Renica Ryadi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Koperasi dan Mimpi Masa Depan, Membangun Generasi "Genossenschaft" di Bumi Pertiwi

9 Agustus 2018   06:19 Diperbarui: 9 Agustus 2018   07:35 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Perbedaan karakteristik Gemeinschaft dan Gesellschaft.

Sementara masyarakat Gesellschaft adalah masyarakat yang lebih individualis, tidak terikat struktur sosial apapun, mendasarkan hubungannya tidak pada struktur hirarkis melainkan pada interaksi dan negosiasi, serta memilih pemimpin atas dasar kepercayaan akumulatif.

Dalam aplikasinya di masyarakat, masyarakat gemeinschaft dan gesellschaft memiliki karakteristik yang kontradiktif. Secara garis besar, perbedaan kedua masyarakat tersebut terletak pada bentuk dan budaya masyarakat. Lebih detil, Greenfield (2009) mengklasifikasikan perbedaan gemeinschaft dan gesellschaft sebagai berikut.

Gambar 1. Perbedaan karakteristik Gemeinschaft dan Gesellschaft.
Gambar 1. Perbedaan karakteristik Gemeinschaft dan Gesellschaft.
Dalam perkembangannya, disparitas perbedaan antara Gemeinschaft dan Gesellschaft kerapkali menimbulkan permasalahan. Gemeinschaft yang cenderung terdapat di pelosok desa, cenderung terlalu primitif sehingga sulit untuk berkembang dan menerima perubahan. Sementara Gesellschaft terlalu individualis dan materialistis, sehingga menjadi komunitas yang apatis dan abai terhadap nilai sosial.

Maka dari itu, dari kelemahan-kelemahan yang dimiliki kedua bentuk masyarakat, kaum sosiologis mulai membicarakan ide mengenai bentuk masyarakat baru. 

Bentuk masyarakat yang menjadi terobosan bagi masalah-masalah yang timbul dari bentuk Gemeinschaft dan Gesellschaft. Bentuk masyarakat yang, secara tidak sadar, telah tumbuh di kota-kota sosialis Eropa. Bentuk masyarakat yang dinamai masyarakat Genossenschaft.

GENERASI GENOSSENSCHAFT: UNTUK MASA DEPAN KOPERASI YANG LEBIH BAIK

Genossenschaft merupakan jenis masyarakat baru yang mengolaborasikan nilai-nilai positif yang terdapat dalam Gemeinschaft dan Gesellschaft. Genossenschaft berasal dari bahasa Jerman, yang artinya co-operative society. Maksudnya, Genossenschaft adalah bentuk masyarakat yang memiliki kemerdekaan individu, tidak terikat dengan nilai primordial, akan tetapi dalam mewujudkan kepentingannya, masyarakat ini akan bekerjasama (co-operating), membentuk aliansi kepentingan yang membantu mereka mencapai tujuan bersama-sama.

Terkait dengan koperasi, generasi genossenschaft merupakan inkarnasi ideal dari penerapan asas dan prinsip koperasi. Hal tersebut dikarenakan koperasi adalah interest group (kelompok kepentingan) yang berasaskan kekeluargaan. Selain itu, nilai demokrasi, keadilan, dan kesamarataan yang terdapat dalam 7 prinsip koperasi merupakan landasan masyarakat genossenschaft.

Generasi genossenschaft merupakan generasi yang memiliki mindset mapan mengenai demokrasi, keadilan, dan kesamarataan. Dalam perwujudan kepentingannya, generasi genossenschaft akan bergotong-royong untuk mencapainya. Termasuk dari segi ekonomi, generasi genossenschaft akan bekerjasama dalam menyejahterakan dirinya, melalui badan usaha koperasi.

Perwujudan generasi genossenschaft yang peduli terhadap koperasi merupakan mimpi besar yang patut diusahakan oleh semua pihak. Perbaikan mindset menuju ekonomi berbasis genossenschaft (atau dengan kata lain, koperasi) memerlukan perbaikan penetrasi paham koperasi dalam masyarakat, dengan kondisi ideal sebagai berikut:

  1. Pendidikan perkoperasian yang intensif.
  2. Manajemen koperasi yang transparan, profesional, dan dedikatif.
  3. Penerapan teknologi informasi terbarukan dalam operasional koperasi.
  4. Pendanaan koperasi yang didukung maksimal oleh pemerintah.
  5. Birokrasi yang efisien dan pengawasan yang efektif.

 PENUTUP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun