Mohon tunggu...
Reniasih Widiyastuti
Reniasih Widiyastuti Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penyuka tulisan sejak tahun 2005 hingga sekarang. Pengamat tulisan, sangat menjujung KBBI dan kagum dengan gaya bahasa seperti terdapat dalam novel-novel terjemahan. Juga jatuh cinta kepada genre tulisan romance, komedi, cerita anak dan thriller. Karya-karyanya berupa cerpen, cerma, cerita anak dan resensi buku dimuat di berbagai media, seperti: Kompas Klasika, Padang Ekspres, Solopos, Minggu Pagi, Kedaulatan Rakyat, Harian Merapi, Kabar Madura, Harian Singgalang, Harian Analisa, Radar Mojokerto, Radar Bromo, Pontianak Post, Bangka Pos, Medan Pos, Magrib.id dan ceritanet.com. Salah satu buku tunggalnya telah terbit, yaitu Pagi untuk Sam (Stiletto Indie Book, Juni 2019).

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pemeran Antagonis

18 Februari 2021   00:40 Diperbarui: 18 Februari 2021   00:47 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau selalu berimprovisasi dalam setiap peran
Supaya mereka ikut tersulut
Supaya amarah pun kian meledak

Kau semakin tak acuh dengan arahan sang sutradara
yang telah menulis sabda-sabda

Kau tepis segala sinar dari payung-payung cahaya.
Telingamu bercabang. Kakimu pincang.
Kau amat senang memeluk gelap.

Di arena itu kau adalah peserta terburuk dalam kawasan pertempuran.
Karena kau tak butuh percobaan untuk mempercepat kematian.

Kau terus berjalan di arena yang penuh simpang.

Kau membuat kisahmu sendiri
berputar-putar dan selalu kembali pada tembok hitam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun