Mohon tunggu...
Reni Anggraeni
Reni Anggraeni Mohon Tunggu... Lainnya - Communication Studies '21

별을 좋아하는 사람은 꿈이 많고

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Toxic Productivity di Tengah Mahasiswa Ambis!

29 September 2022   08:18 Diperbarui: 29 September 2022   08:19 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak mahasiswa yang berlomba-lomba ingin mencapai banyak hal dalam masa perkuliahan, hal inilah yang memicu mindset bahwa menjadi mahasiswa harus bisa dalam berbagai hal, tetapi tanpa disadari apa yang  dilakukan secara berlebihan apalagi sudah melebihi kapasitas diri, inilah yang membuat mahasiswa ambis terjebak dalam lingkungan toxic productivity.  

Toxic productivity sendiri merupakan keinginan untuk terus menjadi produktif, yang dilakukan secara berlebihan. Seperti mengikuti berbagai organisasi kemahasiswaan di kampus, mengikuti kegiatan lain diluar kampus seperti aksi relawan, bahkan magang sekaligus. 

Padahal aktivitas yang berlebihan dapat berakibat burnout bahkan stress berat, sebab orang dengan toxic productivity cenderung ingin terus produktif setiap saat dan akan merasa bersalah jika tidak melakukan apa-apa, hal ini juga yang menyebabkan mahasiswa merasa tidak akan puas terhadap pekerjaan yang dilakukan. Dan perlu diingat bahwa produktif itu bukan tentang kuantitas melainkan kualitas.

Ada beberapa hal yang perlu perhatikan bagi mahasiswa untuk menghindari toxic productivity, seperti memahami konsep life balance yaitu dengan menciptakan keseimbangan dalam hidup  seperti jika sudah merasa lelah maka berhentilah sejenak. Kemudian menanamkan ekspektasi realistis yaitu tahu akan batas kemampuan diri, dan menentukan prioritas apa yang hendak dilakukan agar produktivitas yang dilakukan tidak menjadi toxic productivity. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun