Mohon tunggu...
Reni Anggraeni
Reni Anggraeni Mohon Tunggu... Lainnya - Communication Studies '21

별을 좋아하는 사람은 꿈이 많고

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bukan Pesawat Terbang, Ini Alasan B.J Habibie Belajar ke Jerman!

20 Agustus 2022   01:09 Diperbarui: 3 September 2022   09:28 5168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

B.J Habibie  merupakan sosok negarawan  visioner dengan julukan Bapak Teknologi dan Kedirgantaraan Indonesia. Kisahnya semasa kuliah di Jerman menjadi banyak Inspirasi bagi anak muda Indonesia pasalnya banyak kisah yang menarik dan inspiratif yang dilalui Habibie di masa itu. Habibie sempat mengambil kuliah dengan jurusan Teknik Mesin di ITB  pada tahun 1954 selama 6 bulan sampai akhirnya ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikan S1 dan S2 nya di Jerman.

Ternyata ketertarikan Habibie untuk melanjutkan studi ke Jerman, bukanlah pesawat terbang melainkan ketertarikannya terhadap fisika nuklir, hal ini diceritakan dalam buku The Untold Story, True Life of Habibie: Cerita di Balik kesuksesan. 

Diceritakan bahwa Kenki adalah orang yang menginspirasi Habibie untuk pergi ke Jerman, jadi pada saat Habibie menjadi mahasiswa ITB di tahun pertama dan sedang berlibur di Jakarta. Habibie bertemu dengan sahabatnya Kenki yang sedang mengurus dokumen untuk melanjutkan studinya ke Jerman dengan beasiswa full dari pemerintah, melihat hal itu Habibie termotivasi untuk melanjutkan studinya ke luar negeri.

Setelah mendapat surat rekomendasi dari pembimbingnya di ITB, Habibie pergi ke Jakarta untuk menemui Direktur di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pada awalnya Habibie memilih jurusan Nuklir namun akhirnya dia memilih jurusan Konstruksi Pesawat Terbang dikarenakan keinginannya untuk mendapatkan beasiswa, pasalnya saat itu beasiswa ke luar negeri diperuntukan bagi yang akan belajar konstruksi pesawat terbang atau belajar konstruksi kapal laut. 

Ketika telah disetujui, Direktur mengatakan bahwa beasiswa yang didapatkan Habibie harus menunggu hingga tahun depan untuk keberangkatanya dikarenakan beasiswa pemerintah sudah ditutup, karena enggan menunggu saat itu Habibie berangkat ke Jerman dengan biaya sendiri dari orang tuanya tanpa beasiswa.

 Habibie melanjutkan studinya di Rheinisch-Westflische Technische Hochschule (RWTH) Aachen, Jerman dengan jurusan Konstruksi Pesawat Terbang pada tahun 1955 dan berhasil meraih gelar Doktor-Ingeniur dengan predikat summa-cumlaude, dari sinilah Habibie belajar menguasai teknologi dan menjadi ahli pesawat terbang yang pertama kali menciptakan pesawat terbang di Indonesia bersama anak bangsa lainya yaitu pesawat N250 Gatotkaca .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun