Purworejo (29/07/2021) -- Pandemi Covid-19 hingga saat ini masih terus menghantui rakyat Indonesia. Pasien yang terpapar Covid-19 terus bertambah setiap hari. Berdasarkan laman covid.go.id per tanggal 29 Juli 2021, jumlah pasien yang terpapar Covid-19 mencapai 3.331.206, meningkat sekitar 43.494 pasien .
Terkait hal ini pemerintah terus melakukan berbagai cara untuk mengurangi dan mencegah peningkatan kasus Covid-19. Beberapa kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah antara lain ialah kebijakan Work From Home, PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), pelarangan mudik,hingga PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).
Pandemic Covid-19 menyebabkan banyak sektor mengalami kelumpuhan, khususnya sektor ekonomi. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah mengharuskan seluruh masyarakat tetap berada di rumah selama pandemi. Namun bagi mereka yang pekerjaannya tidak bisa dilakukan dari rumah, mau tidak mau harus tetap bekerja dengan resiko terpapar virus Covid-19.
Oleh karena itu, pemerintah mencoba memutus rantai penyebaran virus Covid-19 melalui program vaksinasi Covid-29. Namun vaksin ini menimbulkan banyak pro kontra. Mereka yang setuju dengan kebijakan ini biasanya karena memang kebtuhan dan sudah paham betul mengenai manfaat dan keamanan vaksin itu sendiri. Sedangkan mereka yang tidak setuju biasanya karena dipengaruhi oleh berita bohong (hoax) yang menyebar di kalangan masyarakat seputar vaksin.
Atas dasar ketidakpahaman masyarakat terhadap vaksin, menyebabkan timbulnya pemikiran-pemikiran buruk tentang vaksin. Vaksinasi Covid-19 juga  masih menjadi "momok" yang menakutkan bagi mereka. Akibatnya banyak masyarakat khususnya yang tinggal di desa enggan melakukan vaksinasi Covid-19.
Berdasarkan fakta tersebut, Mahasiswa Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan  Kuliah Kerja Nyata di kampong halaman, yaitu di Desa Piji, Dusun Kibon RT 04 mencoba untuk melakukan pendekatan kepada warga terkait vaksinasi Covid-19 melalui sosialisasi. Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro menjelaskan tentang manfaat dan keamanan vaksin serta menghimbau warga untuk tetap melaksanakan protocol kesehatan 5M (Menjaga Jarak, Mencuci Tangan, Memakai Masker, Menghindari Kerumunan, dan Mengurangi Mobilitas). Selain itu Mahasiswa Universitas Diponegoro juga membagikan safety kit kepada warga sebagai upaya pencegahan diri dan keluarga dari virus Covid-19.
Sosialisasi ini diberikan kepada seluruh warga RT 04 Dusun Kibon. Pelaksanaan sosialisasi dilakukan secara door to door dan bertahap yang dibagi menjadi 6 hari, yaitu Kamis 22 Juli 2021, Jumat 23 Juli 2021, Sabtu 24 Juli 2021, Minggu 25 Juli 2021, Senin 26 Juli 2021, dan Selasa 27 Juli 2021. Media yang digunakan oleh mahasiswa dalam menyampaikan masteri sosialisasi adalah dengan media poster. Sedangkan media pendukung lainnya berupa banner yang dipasang di gardu RT 04 Dusun Kibon.
Sosialisasi ini diharapkan dapat membantu mensukseskan program pemerintah dalam melakukan vaksinasi kepada warga. Selain itu sosialisasi ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat dan rasa percaya diri warga RT 04 Dusun Kibon sehingga tidak perlu merasa takut untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Penulis : Reni Fadilah (Prodi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing : Roro Isyawati P.G,S.IP,M.IP
