1. Sakramentalitas 7 Sakramen
1.1 Â Sakramen Baptis
     Sakramentalitas Sakramen Baptis adalah tindakan Allah bagi manusia dan hadiah/pemberian Allah untuk manusia. Sakramen Baptis  menghasilkan perubahan yang radikal dalam diri pribadi yang dibaptis. Walaupun demikian, perubahan itu tidak semata-mata karena jasa/usaha manusia, tetapi karena tindakan Allah Tritunggal di dalam diri pribadi yang dibaptis. Melalui baptisan, setiap pribadi yang dibaptis menerima dan membuahkan pemberian/hadiah rahmat Allah dengan penuh kebebasan. Maka, dasar dari penerimaan sakramen baptis adalah iman. Dan dengan baptisan, orang yang telah dibaptis "dilahirkan kembali menjadi anak-anak Allah", memperoleh penghapusan dosa, baik dosa asal maupun dosa pribadi dan menandai anggota Gereja dengan satu materai rohani yang tidak dapat dihapuskan, satu tanda bahwa ia termasuk bilangan Kristus.
1.2 Â Sakramen Krisma
    Sakramentalitas dari sakramen krisma adalah pencurahan karya Roh Kudus, sebagaimana yang pernah dialami oleh Para Rasul pada hari pentakosta. Berkat pencurahan ini, rahmat baptisan ditumbuhkembangkan dan diperdalam sehingga dijadikan sungguh-sungguh anak Allah dan dipersatukan lebih erat dengan Kristus. Melalui pencurahan Roh Kudus ini juga setiap orang bertindak sebagai saksi-saksi Kristus di dalam menyebarluaskan dan membela iman dengan perkataan dan perbuatan, mengakui nama Kristus dengan lebih berani dan supaya setiap orang tidak pernah malu karena salib.
1.3 Â Sakramen Ekaristi
     Sakramentalitasnya adalah penyerahan diri Yesus Kristus yang direalisasikan dalam wujud perjamuan. Dia menjadi Tuan Perjamuan yang rela memberikan diri-Nya sebagai Santapan Perjamuan. Penyerahan diri Yesus Kristus bagi manusia serentak menjadi wujud penyerahan-Nya kepada Bapa-Nya penuh ketaatan. Karena Bapa telah mengutus Anak-Nya kepada manusia sebagai sumber kehidupan baru, maka Dia sendirilah yang menjadi Saksi Cinta Ilahi yang menjamin kehidupan manusia. Penyerahan diri Sang Putera kepada manusia dinyatakan secara konkret dalam wujud sakramental, yaitu penyerahan Tubuh dan Darah-Nya dalam rupa roti dan anggur.
1.4 Â Sakramen Rekonsiliasi
     Sakramentalitas dari Sakramen ini adalah inisiatif Allah yang menggerakan manusia untuk bertobat dengan menganugerahkan rahmat-Nya yang penuh cinta, rahim dan penuh kasih yang tanpa batas, agar manusia menyadari kedosaannya. Dengan cinta, kerahiman dan belas kasih-Nya, Allah merangkul dan mendamaikan kembali manusia yang berdosa dengan diri-Nya di dalam Putera-Nya Yesus Kristus. Isi cinta, kerahiman dan belas kasih Allah dalam diri Yesus Kristus ini dirangkum dalam kata-kata absolusi: "Allah Bapa yang berbelas kasih telah mendamaikan dunia dengan diri-Nya melalui wafat dan kebangkitan Putera-Nya". Hal ini menunjukkan bahwa Sakramen Rekonsiliasi menghadirkan misteri sengsara, wafat dan kebangkitan Kristus sebagai peristiwa berahmat untuk mendamaikan kembali manusia dengan Allah.
1.5 Â Sakramen Pengurapan Orang Sakit
     Sakramentalitas Pengurapan Orang Sakit ini nyata dalam inisiatif/tindakan, Allah dalam diri Putera-Nya Yesus Kristus yang datang mendekati dan menjumpai ciptaan-Nya yang berada dalam situasi batas untuk menyalurkan rahmat-Nya yang dinyatakan dalam tanda (pengurapan dengan minyak), yaitu daya rahmat-Nya yang menghibur, menguatkan, memupuk kesabaran dan menyembuhkan dan oleh praksis pengurapan ini, ciptaan-Nya berjumpa dan mengalami kasih Allah.