Mohon tunggu...
Pena ReSuPaG
Pena ReSuPaG Mohon Tunggu... Guru - "Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru" (William Zinsser)

Penikmat Kertas-Pena dan Kopi-....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Arti Hukum Taurat dan Pentateukh

27 Januari 2022   10:21 Diperbarui: 27 Januari 2022   10:24 2888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum Taurat (adiutami.com)

Tradisi Yahudiah menyebut ke-5 kitab pertama dalam Kitab Suci sebagai "Hukum Taurat", atau sering disingkat "Taurat". Kata ini sering dipahami sebagai "kumpulan hukum", yang bersifat legislatif, seperti pengertian "hukum" yang kita kenal sekarang ini. Sebenarnya  kata "Taurat" mempunyai arti yang lebih luas, yakni segala macam petunjuk untuk menghayati martabat sebagai umat Tuhan; petunjuk itu bisa dalam bentuk perintah, larangan, aturan, tapi juga cerita. 

Maka Taurat lebih bersifat naratif. Kata ini dipakai dalam arti "keseluruhan hukum" (kodeks), namun juga dipakai untuk merujuk "hukum dan peraturan yang spesifik", misalnya peraturan kurban bakaran dan sajian, kurban penebus salah dan keselamatan, peraturan tentang kurban najis. Selain itu kata "Taurat" juga menunjuk "kumpulan hukum yang lebih luas", yang mencakup segala aturan legislatif. 

Kata Taurat juga mempunyai makna teologis yang dikaitkan dengan perjanjian; Taurat menjadi semacam dokumen perjanjian. Taurat berkaitan dengan kisah dan hukum. Taurat adalah kisah atau teks normatif, yakni kisah yang berdasar pada hukum.

Pentateukh adalah nama lain yang dikenakan pada kelima buku pertama dalam Kitab Suci itu. Nama "Pentateukh" berasal dari kata Yunani h pentateuchos (biblos). Kata ini merupakan kata jadian dari dua kata, yakni penta (=lima) dan teuchos (=alat, instrumen, bejana). 

Kata teuchos pada awalnya berarti wadah atau bejana yang menyimpan gulungan perkamen; namun kemudian gulungan perkamen itu disebut teuchos. Nama pentateukh mulai dipakai pada tahun 179 sM (akhir pertengahan abad ke-2 sM) dan semakin meluas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun