Mohon tunggu...
Pena ReSuPaG
Pena ReSuPaG Mohon Tunggu... Guru - "Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru" (William Zinsser)

Penikmat Kertas-Pena dan Kopi-....

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jenis Dosa dalam Gereja Katolik

29 November 2021   08:27 Diperbarui: 29 November 2021   08:36 1085
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Definisi Dosa (Dok.Pri)

Subyek dari dosa adalah manusia, karena manusia itu sendiri mengkhianati kebebasannya. Tahta dari dosa adalah hati manusia (Thomas Aquinas), karena di sanalah keluar suatu perbuatan. Muta cor et mutabitur opus, berganti hati dan berganti perbuatan. "Setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik" (Mat 7:17). Kualitas suatu keputusan ditunjukkan dalam bagaimana hal itu mendukung kebaikan.

Aktivitas luar menyatakan secara real orientasi interior, kendati tidak selamanya benar rumusan ini (bdk. paham Thomas Aquinas tentang dosa dalam dua aspek yang saling mempengaruhi: eksterior dan interior). 

Dengan ini, manusia tidak menyangkal perlunya memperhatikan obyek tindakan, namun obyek mendapat kepentingan moral hanya dalam kesiapan aktual dari pengetahuan dan kebebasan, dan dalam ukuran dengannya person ditentukan sendiri melalui keputusan fundamental. 

Maka, dalam teologi tradisional, penentuan dosa berat dan dosa ringan bukan hanya dilihat dari perbuatan yang dilakukan, namun juga pengetahuan dan kebebasan yang berhubungan dengan subyek. Menurut Thomas Aquinas, tujuan dan akhir manusia adalah Allah dan kehendak suci-Nya.

Konsekuensi dosa adalah penolakan akan kehendak Allah dan pemberontakan pada-Nya. Kalau penolakan itu dilakukan dengan sadar dan dengan kehendak, maka hal itu adalah dosa berat, karena dalam hal ini manusia gagal pada tujuan. Peccatus mortale consistit ini aversio ab ultimo fine, qui est Deus. 

Kalau orang melakukan tindakan yang mengganggu orientasi pada Tuhan (inordinatio circa ea quae sunt ad finem), tanpa merusak dan memutuskan hubungan dan orientasi tersebut, itulah dosa ringan. 

Singkatnya, kalau perusakan prinsip penting dalam hidup itu tidak dapat diperbaiki, itulah dosa berat, sedangkan kalau perusakan prinsip penting itu bisa diperbaiki, itulah dosa ringan.

 Jika suatu tindakan dengannya orang dengan kebebasan dan sadar menolak Tuhan, hukum-Nya, perjanjian cinta yang Tuhan sediakan baginya, dengan mengutamakan dirinya, pada kenyataan terbatas dan sesuatu yang berlawanan dengan kehendak ilahi, itulah yang disebut dengan dosa maut.

1. Dosa Maut (pecatum mortale - mortal sin)

Dosa Maut adalah suatu pelanggaran terhadap hukum Allah dalam hal-hal penting dengan pembelotan utuh dan dengan kehendak bebas manusia. Dapat juga dikatakan bahwa dosa maut merupakan suatu keputusan dalam pertentangan radikal dengan kehendak Tuhan. Jadi dalam hal ini dosa maut bukan sekedar tindak pembelotan penuh, tetapi sungguh pembelotan radikal manusia dari cinta dan rahmat Tuhan. Dosa maut ini memisahkan atau merusak hubungan manusia dengan sumber hidup. Tradisi Gereja sendiri melihat dosa maut sebagai tindakan yang dilakukan dengan bebas dan sadar menolak Tuhan, hukum-Nya dan perjanjian cinta-Nya.

2. Dosa berat (Grave Sin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun