Mohon tunggu...
Rendy Utama
Rendy Utama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perspektif Komunikasi dalam Islam

19 Juni 2021   11:31 Diperbarui: 19 Juni 2021   11:44 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perspektif Komunikasi dalam Islam Istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris "communication", secara etimologis atau menurut asal katanya adalah dari bahasa latin communicatus, dan perkataan ini bersumber pada kata communis, dalam kata communis ini memiliki makna 'berbagi' atau 'menjadi milik bersama' yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau kesamaan makna. Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dengan kata lain yang terlibat dalam komunikasi adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan Steward (1998:16) mengenai komunikasi manusia yaitu bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain. Sedangkan dalam perspektif islam komunikasi sudah dijelaskan dalam Q.S AlBaqarah:83 yang artinya "Dan berkatalah kamu kepada semua manusia dengan cara yang baik", selain itu juga Al Qur'an banyak memberikan penjelasan tentang bagaimana pentingnya komunikasi bagi umat manusia, khususnya umat Islam.

 Dalam perspektif Islam, komunikasi disamping untuk mewujudkan hubungan secara vertical dengan Allah Swt, juga untuk menegakkan komunikasi secara horizontal terhadap sesama manusia. Komunikasi dengan Allah Swt tercermin melalui ibadah-ibadah fardhu (salat, puasa, zakat dan haji) yang bertujuan untuk membentuk takwa. Sedangkan komunikasi dengan sesama manusia terwujud melalui penekanan hubungan sosial yang disebut muamalah, yang tercermin dalam semua aspek kehidupan manusia, seperti sosial, budaya, politik, ekonomi, seni dan sebagainya. Cara (kaifiyah) komunikasi dalam Al-Quran dan Al-Hadits telah di jelaskan dengan secara luas sebagai panduan agar komunikasi berjalan dengan baik dan efektif. Kita dapat mengistilahkannya sebagai kaidah, prinsip, atau etika berkomunikasi dalam perspektif Islam. Kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam ini merupakan panduan bagi kaum Muslim dalam melakukan komunikasi, baik dalam komunikasi intrapersonal, interpersonal dalam pergaulan sehari hari, berdakwah secara lisan dan tulisan, maupun dalam aktivitas lain. Berbagai literatur tentang komunikasi dalam Islam dapat ditemukan setidaknya tiga jenis gaya bicara atau pembicaraan (qaulan) yang dikategorikan sebagai kaidah, prinsip, atau etika komunikasi Islam, yakni (1) Qaulan Sadida, (2) Qaulan Baligha, (3) Qulan Ma'rufa.

  • QAULAN SADIDA 
  • "Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Qaulan Sadida - perkataan yang benar" (QS. 4:9) Qaulan Sadidan berarti pembicaran, ucapan, atau perkataan yang benar, baik dari segi substansi (materi, isi, pesan) maupun redaksi (tata bahasa). Dari segi substansi, komunikasi Islam harus menginformasikan atau menyampaikan kebenaran, faktual, hal yang benar saja, jujur, tidak berbohong, juga tidak merekayasa atau memanipulasi fakta.
  • QAULAN BALIGHA 

"Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka Qaulan Baligha - perkataan yang berbekas pada jiwa mereka." (QS AnNissa :63). Kata baligh berarti tepat, lugas, fasih, dan jelas maknanya. Qaulan Baligha artinya menggunakan kata-kata yang efektif, tepat sasaran, komunikatif, mudah dimengerti, langsung ke pokok masalah (straight to the point), dan tidak berbelit-belit atau bertele-tele. Agar komunikasi tepat sasaran, gaya bicara dan pesan yang disampaikan hendaklah disesuaikan dengan kadar intelektualitas komunikan dan menggunakan bahasa yang dimengerti oleh mereka.

  • QAULAN MA'RUFA 

Kata Qaulan Ma`rufan disebutkan Allah dalam QS An-Nissa :5 dan 8, QS. AlBaqarah:235 dan 263, serta Al-Ahzab: 32. Qaulan Ma'rufa artinya perkataan yang baik, ungkapan yang pantas, santun, menggunakan sindiran (tidak kasar), dan tidak menyakitkan atau menyinggung perasaan. Qaulan Ma'rufa juga bermakna pembicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan (maslahat).

KESIMPULAN

Berkomunikasi adalah sesuatu yang selalu dilakukan di setiap kegiatan manusia, sejak bangun dari tidur manusia berada dalam kegiatan komunikasi, perkembangan dewasa ini komunikasi mulai menjadi suatu disiplin ilmu yang pelajari secara spesifik. Proses interaksi antar sesama manusia tidak akan terlepas dari proses komunikasi. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang apabila suatu pesan yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan, sehingga tidak terjadi salah persepsi. Namun dalam perspektif Islam proses komunikasi masih banyak dari individu yang belum mampu memaksimalkan kemampuan komunikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Baik berkomunikasi secara horizontal dengan Tuhan maupun komunikasi vertikal antara sesama manusia. Dari pandangan tersebut, maka akan terlihat tentang arti penting bagi kita untuk mempelajari dan meningkatkan kembali kemampuan berkomunikasi kita agar dalam menjalani hidup ini kita bisa berada dalam suatu keharmonisan yang sejatinya itu dimiliki oleh kita semua sebagai Insan Allah yang mulia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun