Mitos-mitos seputar kesehatan reproduksi sering kali berasal dari informasi yang salah, stigma sosial, dan kurangnya edukasi Oleh karena itu, sangat penting untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi berbagai mitos seputar kesehatan reproduksi dengan berdasarkan fakta-fakta ilmiah. Dengan memahami fakta-fakta seputar kesehatan reproduksi, masyarakat dapat terhindar dari bahaya dan membuat pilihan yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka. Berikut ini adalah mitos terkait kesehatan reproduksi yang masih banyak dipercayai masyarakat.
- Keramas saat haid dapat mengganggu kelancaran aliran darah, menyumbat pori-pori, dan mengganggu siklus menstruasi
 Faktanya adalah keramas saat haid justru sangat dianjurkan agar kepala tetap bersih dan segar, apalagi saat sedang menstruasi produksi keringat menjadi lebih banyak dari biasanya termasuk di kulit kepala sehingga kebersihan tubuh dan rambut haruslah tetap dijaga.
- Minum minuman dingin dapat membuat haid tidak lancar, darah menstruasi membeku, hingga memicu kanker rahim
Air es memang dapat merangsang penyempitan pembuluh darah sehingga mengurangi perdarahan. Namun, ini hanya berlaku untuk pemakaian luar seperti saat Anda menggunakan kompres air dingin. Sehingga, kondisi ini tidak berlaku untuk perdarahan saat haid. Sebab darah haid bukanlah darah yang terjadi akibat adanya luka di dalam tubuh, melainkan karena luruhnya lapisan dinding rahim akibat sel telur yang tidak dibuahi.
- Darah menstruasi adalah darah kotorÂ
Faktanya adalah darah kotor adalah darah yang kekurangan oksigen (deoxygenated blood)Â atau kadar karbon dioksidanya terlalu tinggi. Sedangkan darah haid merupakan hasil peluruhan dinding rahim dan selaput lendir karena tidak terdapat proses pembuahan sel telur oleh sperma (ovulasi). Darah haid sebenarnya tidak berbeda dengan darah dari luka atau darah mimisan.Â
- Semua perempuan berdarah saat pertama kali berhubungan intim dan kalau tidak, berarti sudah tidak perawan lagi
Menurut dr. Robbi Asri Wicaksono, SpOG, dokter spesialis kebidanan, tidak semua perempuan lahir memiliki selaput dara. Ada yang dilahirkan tanpa hymen atau selaput dara , ada pula yang memiliki selaput dara sangat tipis sehingga mudah koyak akibat aktivitas fisik ringan seperti berlari, senam, atau bersepeda. Namun, ada juga yang mempunyai selaput dara yang elastis dan tebal, sehingga walaupun telah berkali-kali penetrasi, bentuknya tetap saja utuh. Dengan demikian, robeknya selaput dara belum tentu karena berhubungan seksual, malah ada perempuan yang sudah menikah dan berhubungan seksual berkali-kali tetapi selaput daranya masih utuh dan tidak koyak saking elastisnya.
- Makan nanas dapat menggugurkan kehamilan
Nanas aman dikonsumsi asalkan tidak berlebihan. Buah nanas sebenarnya bermanfaat untuk ibu hamil. Salah satu manfaatnya adalah membantu meredakan kecemasan. Tetapi konsumsi buah nanas yang terlalu banyak bertanggungjawab terhadap kelahiran preterm pada kehamilan belum cukup bulan, dikarenakan kandungan enzim bromealin dapat merangsang terjadinya kontraksi secara dini.Â
- Tidak boleh minum air kelapa saat menstruasi karena dapat menyebabkan kanker rahim
Air kelapa mengandung cairan berelektrolit yang dapat mencegah terjadinya dehidrasi. Asam folat yang terkandung di dalamnya juga bermanfaat untuk menggantikan darah yang keluar serta melancarkan peredaran darah. Peredaran darah yang lancar akan mencukupi kebutuhan oksigen serta nutrisi pada sel, dan dengan kondisi ini tubuh akan lebih tahan terhadap sensasi nyeri yang ditimbulkan saat dismenorea primer. Air kelapa dapat mengurangi nyeri saat dismenorea primer dengan mengonsumsi 1 gelas kelapa hijau 250 ml dengan cara diminum 2 kali sehari 1 gelas dan dikonsumsi pagi dan sore hari, selama 3 hari berturut-turut saat menstruasi.
- Wanita yang melahirkan secara caesar tidak boleh makan ikan, telur, atau daging karena dapat menyebabkan gatal dan jahitan sulit kering.
Kebutuhan paling utama yang harus dipenuhi oleh ibu post partum dengan luka sectio caesarea adalah asupan zat gizi yang baik. Pemenuhan makanan yang tinggi akan kalori dan protein dapat mempercepat pemulihan jaringan bekas luka operasi serta mencegah terjadinya infeksi. Protein bertugas menyuplai asam amino yang dibutuhkan untuk perbaikan jaringan dan regenerasi sel. Bahan makanan yang tinggi protein diantaranya adalah ikan, telur, daging ayam, daging merah, dan kacang-kacangan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut hanyalah mitos.
Referensi:
- Bahuwa, S.A.R. and Laleno, N., 2022. THE INFLUENCE OF KNOWLEDGE ON PERSONAL HYGIENE GENITALIA DURING MENSTRUATION IN ADOLESCENT GIRLS. Jurnal Ilmiah Perawat Manado (Juiperdo), 10(2), pp.129-140.
- Rima Wirenviona, S. S. T., Riris, A. A. I. D. C., & ST, S. (2020). Edukasi kesehatan reproduksi remaja. Airlangga University Press.
- Wahyuda, S., Rafdina, A., & Ummi, D. (2021). Tingkat Kesadaran Kesehatan Reproduksi Remaja Perempuan Sumatera Barat dengan Analisis Fakta dan Mitos yang Beredar di Masyarakat. In Prosiding Seminar Nasional Biologi (Vol. 1, No. 2, pp. 302-313).
- Lubis, S. D. (2022). ALASAN PERCERAIAN DIKARENAKAN TIDAK PERAWAN DITINJAU DARI FIQIH MUNAKAHAT DAN ILMU KESEHATAN. Qiyas:Â Jurnal Hukum Islam dan Peradilan, 7(2).
- Dewi, R. (2017). Efek pemberian ekstrak buah nanas muda dan tua (ananas. CL merr) terhadap kejadian abortus pada mencit (mus musculus). Jurnal Bahana Kesehatan Masyarakat (Bahana of Journal Public Health), 1(1), 1-7.
- Nisa, Ida Sholihatun. "Mengonsumsi Nanas Saat Hamil Menyebabkan Keguguran, Fakta atau Mitos?" Ners Unair, 25 March 2021, https://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/30-lihat/907-mengonsumsi-nanas-saat-hamil-menyebabkan-keguguran-fakta-atau-mitos. Accessed 30 November 2024.
- Mundriyastutik, Y., & Oktarinda, S. A. (2022). Pemberian Air Kelapa Hijau sebagai Terapi Alami terhadap Penurunan Dismenorea Primer pada Remaja Putri. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan, 13(1), 252--263.
- Lestari, P., Haniah, S. and Utami, T., 2021, November. Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan Masalah Resiko Infeksi Post-Operasi Sectio Caesarea di Ruang Bougenville RSUD Dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga. In Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (pp. 462-470).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI