Mohon tunggu...
helen_s.maria
helen_s.maria Mohon Tunggu... Administrasi - #exploreIndonesia #exploretheworld ... Bersyukur untuk kesempatan, waktu, kesehatan dan rezeki yang Tuhan berikan

@helen_s.maria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Napak Tilas Kota Malang dan Gunung Bromo

12 Juni 2018   13:57 Diperbarui: 12 Juni 2018   14:45 1240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Napak Tilas Kota Malang Dan Gunung Bromo (Dok. Pribadi)
Napak Tilas Kota Malang Dan Gunung Bromo (Dok. Pribadi)
Napak Tilas Kota Malang Dan Gunung Bromo (Dok. Pribadi)
Napak Tilas Kota Malang Dan Gunung Bromo (Dok. Pribadi)
Waktu bergerak bertambah malam. Kami berpisah jalan; Noki sekeluarga kembali pulang. Terima kasih Noki dan keluarga yang sudah sangat membantu kami sejak sebelum berangkat sampai malam ini.

Napak Tilas Kota Malang Dan Gunung Bromo (Dok. Pribadi)
Napak Tilas Kota Malang Dan Gunung Bromo (Dok. Pribadi)
Malang ke Bromo

Pak Ninu pasrah menyupiri kami yang kekenyangan dan sudah mulai mengantuk. Musik dimainkan untuk menemani perjalanan.  Pak Yus yang membantu kami mengurus penginapan dan jeep sudah mulai menelpon dan memantau keberadaan kami.  

Perjalanan kali ini bagi saya tidak terasa lama, mengambil posisi sendirian  di kursi paling belakang,  saya memanfaatkan waktu  untuk tidur.  Pak Yus menunggu kami di Sukapura, kemudian memandu kami sampai di penginapan, waktu itu sekitar pukul 01:00 WIB berarti sudah tanggal 10 Mei 2018.

Sampai di penginapan, langsung siap-siap untuk istirahat sebentar, karena jam 03:00 WIB kami sudah harus Bangun dan bergerak lagi untuk mengejar sunrise dari Gunung Pananjakan.

Napak Tilas Kota Malang Dan Gunung Bromo (Dok. Pribadi)
Napak Tilas Kota Malang Dan Gunung Bromo (Dok. Pribadi)
Gunung Pananjakan

Bromo kali pertama untuk Farah dan Jimmy,  kedua untuk Dewi. Jimmy bertanya "Enam kali ke Bromo? Ga' bosan?"

Saya tidak pernah bosan kembali ke Bromo." Bila ada kesempatan lagi, saya pasti  tetap semangat kembali lagi ke Bromo.

Pagi masih gelap seperti malam,  dingin berkabut, memaksa tubuh untuk  bergetar. Baju 3 lapis yang saya pakai tetap membuat tubuh menggigil. Saya senang menikmati dingin seperti ini. Dingin yang berbeda dari ruangan kantor, mobil atau kamar tidur ber AC.

Ada  beberapa spot untuk menunggu dan menikmati kehadiran matahari terbit di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Kami telah melewati Bukit Cinta dan Bukit Kingkong, semua penuh oleh jeep.

Di area parkir Pananjakan 1, untungnya masih ada tempat  parkir. Keluar dari jeep, bbbrrrrrrrr adem tenan, rasanya ingin loncat-loncat supaya badan tidak kaku. Kami ditawari naik ojek  ke atas, biaya  Rp 25,000/orang. Satu motor  bisa  angkut 2 penumpang, jadi saya dan Dewi menumpang di 1 ojek. Perjalanan sejauh kira-kira 1 km   ditempuh dengan kemacetan jalur parkir di kiri dan kanan jalan, ditambah jeep yang masih memaksa melintas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun