Mohon tunggu...
helen_s.maria
helen_s.maria Mohon Tunggu... Administrasi - #exploreIndonesia #exploretheworld ... Bersyukur untuk kesempatan, waktu, kesehatan dan rezeki yang Tuhan berikan

@helen_s.maria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pergantian Tahun di Gunung Kerinci

18 Januari 2018   20:41 Diperbarui: 20 Januari 2018   21:56 1790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

terbit pertama
terbit pertama
Hampir Tugu Yuda
Hampir Tugu Yuda
Tugu Yudha, dinamakan untuk mengenang nama seorang pendaki yang hilang. Disini kami berhenti, beristirahat dan foto-foto. Memandang ke bawah, perjalanan sudah sejauh ini. Memandang keatas, perjalanan belum selesai. Hayolaaahhh semangat membara pantang mundur!
Foto adalah alasan untuk istirahat
Foto adalah alasan untuk istirahat

Buddy
Buddy
temans
temans
diantara Dwi dan Dewi
diantara Dwi dan Dewi
Akhirnya,  di Puncak Indrapura Gn. Kerinci kami berdiri. Puncak bukanlah tujuan utama sebuah pendakian. Untuk saya pribadi, proses menuju puncak adalah "sesuatu",  punya arti yang sulit untuk diungkapkan. Menikmati  dan merasakan energy dari setiap langkah setapak demi setapak di setiap jalur,  energy setiap kaki pendaki yang pernah melewatinya.

buddy
buddy
Bau belerang menyengat hidung, sempat kesulitan bernafas karena setiap kali terhirup langsung batuk dan sakit di tenggorokan. Tertolong oleh hembusan angin dan masker basah.

3,805 mdpl walaupun dapat diukur dengan angka  tapi semua proses menuju puncak sampai kembali ke rumah dan saat saya mengetik rekaman perjalanan,  tidak dapat diukur dengan apapun karena setiap pribadi mempunyai ukuran masing-masing yang  tak terhingga.

Terharu saat saya melihat Dimas yang baru tiba, langsung mencium tanah, saya yakin pasti ada doa.

20180101-081133-5a609efcab12ae3e1c13c2c2.jpg
20180101-081133-5a609efcab12ae3e1c13c2c2.jpg

Foto oleh Dwi wl
Foto oleh Dwi wl
20180101-080632-5a609ffacbe52354f74a7aa2.jpg
20180101-080632-5a609ffacbe52354f74a7aa2.jpg
20180101-082049-5a60a02acbe5235ac97d61d2.jpg
20180101-082049-5a60a02acbe5235ac97d61d2.jpg
Foto oleh Bayu
Foto oleh Bayu
Sedang menjadi trend untuk menulis salam dan pesan, atau  untuk mewakili  keberadaan dimana tidak semua orang dapat menginjakkan kakinya di Kerinci. 

20180101-084535-5a60a023bde5755abc4bd302.jpg
20180101-084535-5a60a023bde5755abc4bd302.jpg
cihuuuy Mas Deni sedang menulis pesan
cihuuuy Mas Deni sedang menulis pesan
Lupa ini difoto oleh siapa
Lupa ini difoto oleh siapa
TURUN GUNUNG 

penghibur saat turun gunung
penghibur saat turun gunung
Turun dari puncak adalah PR untuk saya. Harus berjuang melawan ketakutan, jantung berdegup kencang, pening kepala, dll yang lebih terasa dibandingkan saat mendaki naik. Selain mencari pijakan yang  aman, doa terus mengalir. Kali ini  tidak boleh menangis ketakutan seperti saat turun dari puncak Rinjani hahahaha.
hati hati
hati hati
Melihat tenda kami di Shelter 3, perut langsung bereaksi lapar, lalu segera minta makan dan disiapkan oleh Pakde Bram. Tidak lama kemudian Dwi sampai juga. Lalu hari yang tadi cerah berubah gerimis dan hujan. Padahal sudah saatnya untuk siap-siap dan turun gunung.
turun gunung
turun gunung

Makan
Makan
Mengingat estimasi perjalanan bila lancar sampai di bawah adalah lima jam, saya dan Dwi sepakat ikut yang pertama turun, untuk menghindari gelap di jalan. Jam 13:00 kami turun.

 

Jalur semakin "menggila", hujan menambah dramatis suasana. Tidak perduli kotor dan lumpur. Di jalur menurun yang memerlukan langkah panjang, kami pasrah menuruninya sambil duduk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun