Mohon tunggu...
Imroah
Imroah Mohon Tunggu... Lainnya - Hidup dalam ketenangan

Seneng Ghibahahahaha

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Filosofi Rindu

24 Maret 2021   21:08 Diperbarui: 24 Maret 2021   21:11 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar : sehatq.com

Aku tak mampu mengganggu pencarianmu. Pun tak mau membisikkan kerinduanku. Bahwa rindu tak mampu terbendung tatkala api membara. Itu urusanku !

Namun aku sadar, ada dan ketiadaanku sungguh tak ada harga untukmu. Jika rindu melemahkan dan mematikan pelitaku. Itu juga urusanku !

Sejauh hati bertaut, tak ingin kau mengira jika pundakmu hanya sandaranku ketika kalut. Sejauh hati menakar apakah ini cinta yang benar. Atau ini hanya nafsu atasmu yang tak kusadar. Jangan ikut-ikut. Itu urusanku !

Memang selama ini, tak akan ku tuntut balas, namun mengapa ? Aku merasa sakit ketika tak dapat memandangmu dengan jelas. Apa ini tetap urusanku ?

Bagaimana ? Apa semua rindu adalah urusanku ? Dan bagaimana tentang kamboja yang kau selipkan ditelingaku. Tentang kecup kening itu. Masihkah ini sebatas urusanku ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun