Mohon tunggu...
Remaja Tampubolon
Remaja Tampubolon Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer, Public Speaker, Motivator

Memiliki passion pada pengembangan SDM Indonesia, khususnya membangun mentalitas dan motivasi diri dalam bekerja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sense of Crisis, Kepekaan terhadap Krisis

28 Maret 2020   12:25 Diperbarui: 28 Maret 2020   17:43 1095
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia pada dasarnya adalah seorang pemimpin, bedanya hanya di jumlah orang yang mereka pimpin. Tapi setidaknya, kita punya satu orang yang akan kita terus pimpin sampai akhir nanti yaitu diri kita sendiri.

Di waktu seperti ini, paling sulit adalah mengontrol diri.

Mengontrol diri saat kebosanan, mengontrol emosi, mengontrol kegiatan kita untuk melindungi diri sendiri. Dan rasanya berat yah, disaat tidak ada buku yang bisa men-guide kita untuk melewati masa masa sulit?

Apalagi pasti krisis hadir disaat yang tidak terduga. Artinya tidak ada waktu untuk mempersiapkan diri dan tidak ada yang tau selama apa krisis ini akan terjadi.

Namun seperti hujan yang deras, walaupun mungkin setelahnya langit bisa tetap gelap, ada juga kemungkinan pelangi datang.  Jadi bagaimana cara kita memimpin diri, atau bahkan memimpin keluarga dan sahabat dalam melewati masa sulit ini?

1. Percaya diri dan tekadkan diri untuk terus Jujur.
Disaat krisis, orang akan mencari 'kepastian' dan 'kenyamanan'. Mereka akan lari kemanapun mereka bisa untuk bergantung. Disaat ini, jika anda tidak berpengharapan dan tidak percaya bahwa hari baik akan datang, energi itu akan menyebar. Overly positive pun bisa membuat diri anda menyangkal situasi bisa memburuk.

Coba realistis dan tetap berani percaya diri. Dengan itu, keputusan dan pengontrolan diri anda bisa lebih bijak.


2. Buat keputusan dan teruslah beradaptasi.
Tidak ada waktu untuk anda 'panik' saat krisis. Membuat keputusan sambil melihat perkembangan masalah adalah hal terbaik yang bisa anda lakukan dibanding berdiam diri. Sesuaikan diri anda dalam perubahan, dan beradaptasilah. Saat ini, menunggu tanpa beraksi tidak membawa anda kemana mana. Lakukan apa yang anda harus lakukan, lindungi diri dan lindungi keluarga anda.

3. Kontrol Stress.
Kecemasan anda jika tidak di kontrol bisa membahayakan. Untuk bisa tetap berjuang dan bertahan, kita harus bisa memimpin diri kita untuk tenang. Fokus kepada tujuan anda, jika tujuan anda adalah untuk melindungi diri, lakukanlah itu. Bekali diri anda dengan pengetahuan tentang kondisi terbaru, seperti di Episode 2, saya telah menjelaskan tips untuk mengontrol dan mengimbangi kecemasan

4. Latihlah diri anda untuk siap di kondisi terburuk.
Disaat manusia tidak nyaman dan merasa terancam, disaat ini lah kita didorong untuk terus mencari solusi dari masalah. Tidak akan terasa memang diakhir nanti jika anda 'terlalu berhati hati', tetapi jika anda 'kurang hati hati' impactnya akan terasa. Jadi persiapkan diri anda untuk menghadapi kondisi tersulit.

Dengan punya plan A, B, C, D anda bisa melihat banyaknya kemungkinan dan tetap percaya diri disaat menghadapinya, entah terjadi maupun tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun