Mohon tunggu...
Religius Perdana
Religius Perdana Mohon Tunggu... DEVELOPER PROPERTI -

Karena produktifitas tidak hanya dilihat dari kuantitas, tapi juga kualitas.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pemilu, Taktik Jitu Hary Tanoe

20 April 2017   11:33 Diperbarui: 20 April 2017   11:35 1341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.jurnas.com

Usai sudah serangkaian kegiatan Pilkada DKI 2017, dengan pasangan Anies-Sandi yang keluar sebagai pemenang. Tinggal menunggu pelantikannya saja untuk benar-benar dikukuhkan menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta berikutnya. Selamat untuk pasangan nomor 3!

Untuk pasangan Ahok-Djarot, meski kalah dalam pemilu ini, saya tetap berterima kasih dan mengapresiasi banyak hal yang telah dilakukan untuk DKI. Saya yang sudah bertahun-tahun numpang di ibukota sungguh melihat perubahan pada Jakarta. Semoga sebagai pihak yang kalah mampu legowo dan berlapang dada.

Suasana Pilkada DKI memang sudah panas sejak awal. Banyak hal yang cenderung dikait-kaitkan dengan tiap pasangan calon. Pilkada yang berlangsung selama dua putaran ini tentu turut menambah pengetahuan dan pengalaman mengenai dinamika demokrasi Indonesia.

Terlepas dari semua itu, saya malah tertarik dengan sosok dibalik kemenangan pasangan Anies-Sandi. Bukan rahasia lagi kalau mereka didukung oleh Hary Tanoesoedibjo, pebisnis sekaligus politikus ternama yang tentu tidak asing lagi. Saya tidak akan membahas mengenai isu sara yang berlarut-larut, soal haram non-haram. Hary Tanoe di beberapa media mengungkapkan dukungannya terhadap pasangan yang selalu menggunakan dresscode putih ini dalam berbagai kesempatan. Lalu apa yang menarik? Coba kita bahas pelan-pelan.

Beberapa waktu yang lalu, masih membekas di ingatan mengenai kemenangan Donald Trump atas rivalnya, Hillary Clinton. Banyak pihak yang terkejut akan hasil pemilu yang diselenggarakan pada akhir tahun 2016 itu. Benar-benar di luar prediksi. Begitu melihat para pendukung Trump, ada nama Hary Tanoe. Saat pelantikan pun, Hary Tanoe menerima undangan langsung, sementara Pak Jokowi tidak. Menarik bukan?

Fenomena ini kembali terulang pada Pilkada 2017 DKI Jakarta. Hary Tanoe kembali menunjukkan tajinya sebagai pendukung pasangan Anies-Sandi, dan terbukti berhasil. Entah tindakan nyata apa yang dilakukan sebagai dukungan tersebut. Entah dukungan moral atau material. Mungkin keduanya.

Lantas, apa keuntungan Hary Tanoe atas kemenangan pihak yang didukung? Mungkin sekilas tidak ada pengaruhnya terhadap beliau. Tapi nanti dulu. Dalam politik, hitam bisa menjadi putih dan putih bisa menjadi hitam seketika. Tidak ada yang benar-benar putih dan benar-benar hitam. Semua dipengaruhi oleh kepentingan.

Tidak dapat ditampik, bahwa setelah ini akan ada ‘sesuatu’ sebagai ucapan terima kasih. Entah ‘sesuatu’ itu apa, yang pasti ini akan menarik untuk disimak. Paling tidak, relasi sudah semakin baik antara pihak pendukung dan yang didukung. Baik relasi lintas personal maupun relasi antar-partai. Ditambah lagi, posisi Hary Tanoe sebagai orang nomor satu di Partai Perindo, tentu akan mempermudah akses dan kegiatannya akibat relasi ini. Hampir dipastikan beliau akan maju kembali di Pilpres 2019. Disamping itu, Hary Tanoe yang juga merupakan pengusaha ternama layaknya Donald Trump dan Sandiaga Uno, punya kiprah di berbagai bidang. Dari media sampai properti. Lantas, apa efeknya? Ah, sudahlah.

Terus terang, saya kagum atas pilihan Hary Tanoe untuk menunjukkan keberpihakannya. Bagi orang awam mungkin tidak begitu sulit menentukan pilihan. Tinggal melihat dan menyimak apa yang tersaji di media dan di lapangan saja. Tapi bagi seorang pebisnis dan politikus seperti beliau, itu tidak cukup. Harus mampu melihat berbagai hal di belakang layar, bahkan tetek-bengek diluar studio.

Kembali ke hasil Pilkada DKI, menarik untuk melihat apa yang terjadi berikutnya. Untuk Pak Anies dan Pak Sandi, saya tunggu pemenuhan janjinya, atas program-program jagoannya. Tidak perlu saya paparkan disini program-programnya, sudah banyak dipampang di berbagai media. Rakyat pasti akan terus memantau kinerja Anda. Untuk Pak Ahok dan Pak Djarot, saya tunggu kiprah Anda berikutnya setelah tidak lagi menjadi pelayan DKI. Banyak spekulasi bermunculan, tapi sejauh ini semua hanya sebatas prediksi.

Terlepas dari banyak hal yang mesti diperbaiki, overall saya mengapresiasi KPU atas kinerjanya. Saya hanya berharap semoga pemilu berikutnya bisa lebih baik lagi. Dilakukan tindakan tegas atas kecurangan-kecurangan yang ada. Jangan sampai peraturan dan tata tertib yang telah dibuat sedemikian rupa hanya terkesan menakut-nakuti. Perlu dipikirkan masak-masak sanksi apa yang perlu diterapkan bagi pelanggaran-pelanggaran ‘kecil’.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun